Jakarta (ANTARA News) - Puluhan hingga seratusan pengemudi taksi unjuk rasa di depan Kantor Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, menolak keberadaan taksi yang pemesanannya menggunakan aplikasi di smartphone , sehingga menimbulkan kemacetan panjang di wilayah sekitar Monas tersebut.

Wartawan Antara, di Jakarta, Senin, melaporkan pengemudi taksi yang didominasi dari dua grup perusahaan taksi tampak memarkir mobilnya di depan Kantor Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tersebut, hingga memakan tiga jalur Jalan Medan Merdeka Selatan.

Akibatnya, pengguna jalan yang melalui jalan tersebut menjadi menyempit dan kemacetan sudah mulai terjadi di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat.

Untuk mengatur kemacetan cukup parah tersebut, puluhan anggota kepolisian ikut mengatur arus lalu lintas agar kemacetan tidak terlalu parah.

Para pengemudi taksi terlihat banyak yang membentangkan poster hingga spanduk yang intinya menentang keberadaan Taksi Uber dan Grab Taxi merupakan pemesanan taksi yang mempunyai layanan pesan melalui aplikasi di smartphone.

Sejumlah spanduk dan postyer yang dibentangkan supir dan ditempelkan di badan mobil taksi antara lain berbunyi "Keberadaan Uber dan Crab Taksi Adalah Ilegal Karena Tidak Sesuai UU". Ada juga yang poster yang bertuliskan "Keberadaan Uber dan Grab Taksi Menghancurkan Supir Kecil Seperti Kami Ini".

Para taksi yang melakukan unjuk rasa tersebut melakukan dengan tertib sambil sesekali menerikan yel-yel yang menuntut dibubarkannya taksi berbasis aplikasi smartphone tersebut, disamping juga ikut membantu polisi mengatur kelancaran lalu lintas.



Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016