Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua MPR RI, Oesman Sapta mengaku iri dengan masyarakat Papua Barat, karena memiliki pemikiran yang maju dan dewasa.

"Saya iri dengan Papua Barat. Papua Barat adalah provinsi yang baru lahir tapi mempunyai pikiran maju dan dewasa," ujar dia saat menghadiri sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Manokwari, Jumat.

Oesman dalam keterangan tertulis MPR mengatakan, pemimpin di provinsi ini telah menjalankan filosofi 5S, yakni strategi, struktur, sistem, skill, speed dan target, untuk memajukan daerah Papua Barat. Selain itu, baik pempimpin maupun masyarakat menghayati Empat Pilar Kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. "Pemimpin Papua Barat mampu menerjemahkan Empat Pilar MPR. Masyarakat Papua Barat menghayati arti Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Tak heran Papua Barat bisa maju meskipun muncul belakangan," kata Oesman.

Dia menilai, masyarakat setempat sangat terbuka terhadap pendatang untuk bekerja.

Namun Oesman mengakui, suara masyarakat di daerah kurang didengar pemerintah di pusat, padahal aspirasi mereka perlu dihargai.

"Selama ini, suara masyarakat daerah kurang didengar pusat. Padahal zaman sudah berubah, banyak orang daerah yang pintar. Aspirasi daerah harus dihargai," ujar dia.

Acara sosialisasi yang dihadiri Gubernur Papua Barat, Abraham O. Atururi itu dihadiri ratusan peserta. Turut hadir sebagai pembicara, Prof. Dr. Bachtiar Aly, MA. (Wakil Ketua Badan Sosialisasi MPR RI, dari Fraksi Partai Nasdem), Drs. Zainut Tauhid Sa'adi, M.Si. (Wakil Ketua Badan Sosialisasi MPR RI, dari Fraksi PPP), Martin Hutabarat (Fraksi Partai Gerindra).

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016