Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina Lubricants, anak usaha PT Pertamina (Persero), tahun ini mengalokasikan dana pengembangan bisnis hingga Rp860 miliar termasuk untuk menyelesaikan pembangunan pabrik pelumas baru dan penambahan fasilitas pergudangan.

Direktur Sales & Marketing Pertamina Lubricants, Andria Nusa kepada pers di Jakarta, Kamis, mengatakan tahun ini perseroan akan fokus menyelesaikan pabrik baru di Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Menurut dia, pabrik tersebut menggunakan teknologi terbaru. "Kapasitas pabrik mencapai 270 ribu kiloliter per tahun sehingga merupakan pabrik pelumas terbesar di Indonesia yang akan mulai produksi secara penuh pada pertengahan tahun ini," ujar Andria.

Pabrik baru ini sudah diresmikan pada Desember 2015 namun belum berproduksi secara penuh. Dari delapan lini produksi yang direncanakan, baru beroperasi dua lini. Pada pertengahan tahun ini ditargetkan sudah beroperasi secara penuh.

"Kami juga akan mengembangkan beberapa gudang dengan teknologi yang lebih modern seperti robotik. Ini dilakukan dengan tujuan memberi layanan yang lebih prima dan cepat pada konsumen," katanya.

Andria memproyeksikan bisnis pelumas perseroan tahun ini masih mencatat pertumbuhan positif meskipun situasi ekonomi global sedang lesu ditambah terus merosotnya harga minyak mentah serta komoditas pertambangan,

Pada tahun 2016, Pertamina Lubricants menargetkan peningkatan penjualan sebesar 5 persen dibandingkan tahun lalu. Pada 2015, perseroan mencatatkan penjualan 450 juta liter, naik 3 persen dibandingkan periode sama 2014 sebesar 440 juta liter. "Kenaikan penjualan ditopang peningkatan penjualan luar negeri dan penjualan base oil," katanya.

Demi mencapai target tersebut, menurut Andria, Pertamina Lubricants menyiapkan beberapa langkah strAtegis. Pertama, dengan menerapkan operasional excellent. Perseroan akan melakukan evaluasi semua operasi, menerapkan efisiensi tetapi tidak lantas menurunkan efektivitas.

Kedua, dari sisi pemasaran, perseroan akan melakukan upaya yang lebih agresif baik di sektor ril maupun di industri. "Misalnya dengan masuk ke ceruk-ceruk pasar yang selama ini belum disentuh. Ada beberapa produk kami yang sebenarnya juga banyak dipakai di industri. Itu semua akan semakin melengkapi produk-produk kami," terangnya.

Selain itu, menurut Andria, pihaknya akan meningkatkan pelayanan di sektor industri. Dengan pangsa pasar yang besar, Pertamina Lubricants harus memberi lanyanan yang lebih bagus lagi sehingga pelanggan selama ini tidak lari. "Kami juga akan mengakuisisi customer baru yang dilakukan secara agresif," terang Andria.

Pertamina Lubricants hingga kini menguasai lebih dari 60 persen pasar pelumas di Tanah Air. Selain terus mempertahankan penguasa pasar domestik, perseroan juga agresif menggarap pasar luar negeri.

Saat ini Pertamina Lubricants sudah memiliki unit bisnis di 17 negara dan bahkan punya anak perusahaan dan pabrik di Thailand. Bahkan dari sisi pertumbuhan pasar dibanding di dalam negeri, pasar luar negeri diyakini akan tumbuh lebih pesat.

"Secara bisnis, pasar domestik pertumbuhan pasarnya akan kecil. Sementara untuk pasar luar negeri kami baru mulai dan masih ada banyak peluang yang bisa digarap sehingga potensi untuk tumbuh dari sisi pangsa pasar masih cukup besar," terang Andria.

Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016