Jakarta (ANTARA News) - Teknologi pelumas yang digunakan perusahaan mampu menghasilkan penghematan hingga 220 ribu dollar AS per tahun karena masa penggantian pelumas yang diperpanjang.

"Teknologi pelumas yang dimiliki memberi dampak signifikan kepada setiap usaha pelaku industri untuk meningkatkan efisiensi energi dan meningkatkan usia mesin," kata Vice President Shell Global Commercial Technology Andrew Hepher melalui siaran pers di Jakarta, Rabu.

Andrew menyampaikan, kerja sama Shell dengan sebuah perusahaan kontruksi di Indonesia telah menghasilkan penghematan sebesar 22.915 dollar AS per tahun karena masa penggantian pelumas dapat diperpanjang hingga 500 jam berkat penggunaan teknologi Shell Rimula R4 X. Selain itu, kolaborasi Shell dan Pama, perusahaan pertambangan juga mampu menghemat 220.000 dollar AS setahun karena perpanjangan waktu penggantian pelumas hingga 6.000 jam pada mesin hidrolik dengan menggunakan pelumas Tellus S3M 46.

Diketahui, Kementerian Perindustrian terus mendorong kepada pelaku industri pelumas agar dapat mengoptimalkan pemanfaatan teknologi terkini pada proses produksi.

"Melalui pemanfaatan fasilitas R & D serta teknologi, diharapkan industri pelumas mampu menciptakan produk-produk pelumas yang hemat energi dan berdaya saing tinggi,” kata Dirjen Industri Kimia Tekstil dan Aneka Kemenperin Harjanto.

Menurut Harjanto, energi sebagai salah satu instrumen penggerak utama dalam peningkatan daya saing industri, selain bahan baku.

”Permasalahan energi belakangan ini memang menjadi fokus perhatian pemerintah dalam pembenahan daya saing industri nasional,” tegasnya. Hal itu terlihat dari paket kebijakan ekonomi jilid III yang dikeluarkan pemerintah pada Oktober 2015 untuk memberikan angin segar bagi pelaku industri dalam negeri.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016