Jakarta (ANTARA News) - Departemen Perhubungan (Dephub) hingga saat ini telah melepas dan mengijinkan lima pesawat Boeing 737-300 milik maskapai Adam Air untuk terbang kembali, setelah sebelumnya sempat dilarang terbang untuk sementara (grounded) sejak Kamis (22/2). Direktur Sertifikasi Kelaikan Udara (DSKU) Dephub, Yurlis Hasibuan, menjawab pers di Jakarta, Rabu, menyebutkan lima pesawat itu yakni pemilik nomor register PK-KKR, PK-KKZ, PK-KKM, PK-KKE dan PK-KKU. "Sedangkan satu pesawat lagi, masih dalam proses pemeriksaan. Semoga tidak ada masalah dan dinyatakan laik terbang," kata Yurlis. Sebelumnya, penghentikan sementara operasi seluruh pesawat jenis Boeing 737-300 milik maskapai penerbangan Adam Air sebanyak enam unit itu dilakukan setelah pesawat jenis serupa dengan nomor registrasi PK-KKV dan nomor penerbangan KI-172 saat mendarat di Bandara Internasional Juanda, Surabaya, Rabu (21/2) pukul 15.25 WIB. "Mulai Kamis 22 Februari 2007 pukul 00.00 WIB pengoperasian semua pesawat tipe B737-300 yang dioperasikan PT Adam Sky Connection Airlines, Adam Air yang berjumlah tujuh unit, dihentikan sementara, untuk dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik, Dephub Bambang S Ervan. Selain itu, Dephub juga mengeluarkan surat "preventive grounding" untuk penerbang PK-KKV sampai investigasi oleh KNKT selesai dilaksanakan. Dephub sebenarnya tengah melakukan audit khusus terhadap PT Adam Sky Connection Airlines sejak tanggal 19 Februari 2007 dan hingga saat ini masih berlangsung. Audit khusus ini dilakukan secara menyeluruh termasuk terhadap manajemen perusahaan kepada semua perusahaan penerbangan yang mengalami "accident (kecelakaan) dan incident (insiden/kejadian)". Terkait dengan peristiwa di Juanda tersebut, Dephub menerima laporan bahwa pesawat dengan 148 penumpang tersebut mendarat di landasan pacu 10 Bandara Internasional Juanda dalam kondisi cuaca hujan rintik-rintik disertai petir dengan kecepatan angin 9 knot. Dalam peristiwa tersebut semua penumpang selamat. Ketika mendarat pesawat diperkirakan mengalami "hard landing" (pendaratan dengan sangat keras) yang mengakibatkan deformasi di badan pesawat dan ban roda pendarat utama nomor 1 dan 4 pecah. Posisi pesawat udara menutup landasan pacu 10 (block runway) selama kurang lebih satu jam.(*)

Pewarta:
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007