Bojonegoro (ANTARA News)- Tim penyidik Polres Metro Jakarta Pusat menegaskan, tersangka pelaku teror melalui SMS di Bank Indonesia (BI) Jakarta, Abdul Mujib sehat secara jasmani dan rohani. "Polisi masih terus mengembangkan kasus ini, sebab tersangka memiliki saudara di Malaysia, " kata Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Herry Wibowo kepada ANTARA News, Senin ( 26/2 ). Menurut Herry Wibowo saat dikonfirmasi melalui telepon dari Bojonegoro, alasan utama yang disampaikan Abdul Mujib dengan mengirimkan SMS bernada ancaman bom ke nomor 1717 karena iseng. `"Ya kalau iseng saya berharap ini bisa menjadi pelajaran bagi semua orang karena dengan keisengan tersebut bisa menjadi serius seperti dalam kasus ini,"katanya Mantan Kapolres Bojonegoro tersebut juga menyatakan, ancaman terhadap objek vital ataupun keselamatan masyarakat umum tidak bisa dibuat iseng. Melalui teknologi HP, katanya, dalam perkembangan sekarang ini, polisi sudah bisa melacak dan menangkap para pelakunya. "Karena itu jangan main-main dengan hal semacam itu karena polisi pasti mengungkapnya,"tuturnya Hery Wibowo membantah kalau Abdul Mudji kurang waras sebab menurut dia, kondisi Abdul Mudjib mampu menjawab secara normal pertanyaan penyidik secara urut. "Dengan demikian, yang bersangkutan tidak harus menjalani pemeriksaan kejiwaan,"tegasnya. Dari hasil pengusutan sementara, disebutkan, nomor HP yang digunakan oleh pelaku untuk meneror adalah nomor 081575067324. Nomor itu merupakan area Babat Lamongan dengan HP yang digunakan adalah Nokia tipe 3310 warna silver. Pengakuan tersangka HP itu pemberian saudaranya di Malaysia. "Sim card itu belum didaftarkan karena dia mengaku sering gonta-ganti omor,"ujarnya.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007