Jakarta (ANTARA News) - Ford Motor Co. mengemukakan akan menghentikan semua operasinya di Jepang dan Indonesia pada tahun ini.

Wall Street Journal, Senin, menyebutkan penjualan Ford di Indonesia turun 50 persen pada 2015 dengan menjual 6.600 unit dan hanya meraup pangsa pasar 0,6 persen. Angka penjualan ini turun dibandingkan 2014 yang mencapai 11.614 unit.

Sedangkan di Jepang, produsen otomotif nomor dua di Amerika Serikat tersebut hanya menjual 5.000 unit kendaraan tahun lalu dengan pangsa pasar 0,1 persen.

Langkah ini diumumkan pada Senin kepada hampir 350 karyawan Ford di kedua negara, menyusul penutupan pabrik di Australia belum lama ini.

Selain Ford, General Motors Co juga telah menarik diri dari negara-negara yang tak menghasilkan keuntungan penjualan, seperti Rusia, Indonesia, Australia dan Thailand.

"Hal ini telah jelas bahwa tidak ada jalan untuk profitabilitas berkelanjutan," kata Ford dalam sebuah pernyataan seperti dilansir laman WSJ.

Tiga produsen mobil asal Jepang secara total meraup pangsa pasar 32 persen di Amerika Serikat pada tahun lalu.

Sementara Ford, GM dan Fiat Chrysler Automobiles NV hanya menyumbang 0,3 persen di pasar otomotif Jepang selama periode yang sama, sedangkan merek domestik di sana menyumbang pangsa pasar lebih dari 90 persen.

Juru bicara Ford, Karen Hampton, mengatakan perusahaan tersebut memiliki 52 dealer di Jepang dan telah melakukan penjualan selama empat dekade.

Ia mengatakan, Ford akan tetap aktif di Asia, namun merujuk pada operasi di pasar China yang terus menjadi titik fokus dan pertumbuhan pasar potensial untuk produsen otomotif internasional.

Permintaan mobil di Jepang diperkirakan akan berkurang karena penuaan dan penyusutan populasi, dan hal ini berpengaruh terhadap kesuksesan Ford, menurut Hampton.

----------------------

Sumber:
http://www.wsj.com/articles/ford-motor-to-close-operations-in-indonesia-japan-1453723892

Ford Motor to Close Operations in Indonesia, Japan
U.S. auto maker sold just over 11,000 vehicles in the two markets in 2015

Pewarta: Try Reza Essra
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016