Jakarta (ANTARA News) - Suherman, seorang juru kamera Lativi, Minggu siang, dipastikan meninggal dunia setelah menyelamatkan diri dari bangkai KMP Levina I yang tenggelam saat ditinjau sejumlah wartawan, anggota Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan petugas Pusat Laboratorium Polri. Menurut petugas Instalasi Gawat Darurat RS Port Medical Center, di Jakarta, Minggu, Herman sudah tidak sadar ketika dibawa ke rumah sakit, dan akhirnya meninggal dunia karena diduga korban sempat tenggelam. Korban lainnya yang saat ini dirawat di rumah sakit tersebut adalah juru kamera RCTI, Bima Marzuki, dan seorang kru dari Lativi, dan satu orang anggota KNKT. Hingga berita ini diturunkan, seorang juru kamera SCTV, Guntur dan dua anggota KNKT, Sugeng Riyadi dan Widiantoro, serta dua petugas Puslabfor, belum ditemukan. Menurut informasi Kepala Dinas Penerangan Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) TNI Angkatan Laut, Letnan Kolonel (Laut) Hendra Pakan, kejadian berlangsung sekitar pukul 13.30 WIB, setelah para korban mulai menaiki bangkai kapal KMP Levina I sejak pukul 11.30 WIB. Hendra menjelaskan hingga kini belum diketahui secara pasti penyebab kapal Levina I menjadi oleng dan tenggelam, padahal kondisi cuaca ketika itu cukup cerah, namun pusaran airnya kuat. "Saya memperoleh informasi, umumnya wartawan tidak bersedia menggunakan pelampung, padahal prosedurnya harus menggunakan alat penyelamat tersebut," kata Hendra. Para anggota KNKT dan Polri yang menaiki Levina menggunakan pelampung. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007