Jakarta (ANTARA News) - Bangkai Kapal Motor Penumpang (KMP) Levina I yang ditarik oleh tug boat Jayakarta III dari lokasi kecelakaan akhirnya "diinapkan" sementara di Muara Gembong yang berjarak dua mil dari pelabuhan Tanjung Priok Jakarta. "Kapal sudah dilabuh jangkar (anker-red) di Muara Gembong yang berjarak dua mil dari Tanjung Priok. Kapal dalam kondisi baik artinya tidak miring dan selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan oleh tim investigasi," kata Administrator Pelabuhan Tanjung Priok Kapten Sato saat dihubungi ANTARA News di Jakarta, Sabtu. Keputusan untuk menempatkan sementara Levina I di Muara Gembong tersebut antara lain karena kondisi cuaca dan teknis yang tidak memungkin untuk menarik kapal itu masuk ke dekat areal kolam Pelabuhan Tanjung Priok. Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Pusat Komunikasi Publik Departemen Perhubungan Bambang Ervan. Ia memaparkan cuaca di sekitar Teluk Jakarta yang gerimis membuat penarikan Levina I ke kolam Pelabuhan Tanjung Priok mungkin akan dilakukan Minggu (25/2) bila kondisi memungkinkan. "Bila cuaca maupun kondisi teknis memungkinan, akan ditarik ke kolam pelabuhan. Tim dari Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) yang akan melakukan pemeriksaan kemudian," katanya. Ditambahkan Bambang, sebelum memulai pemeriksaan tentunya akan dipastikan dahulu keamanan dari bangkai kapal itu dalam arti harus dipastikan tidak ada material berbahaya baik gas maupun api dalam kapal tersebut. Untuk mengetahui kondisi cuaca, dikatakannya, pihak Departemen Perhubungan, Adminsitrator Pelabuhan dan juga KNKT terus berkoordinasi dengan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG). KMP Levina I sampai di Muara Gembong berjarak dua mil dari Pelabuhan Tanjung Priok setelah ditarik oleh Tug Boat Jayakarta III serta dikawal oleh KRI Kobra dan Kapal Levina II sekitar pukul 19.00 WIB. Kapal Levina I merupakan kapal penyeberangan jenis Ro-Ro yang melayani rute pelayaran pelabuhan Tanjung Priok - Pangkal Balam, Bangka Belitung. Kapal ini terbakar di Selat Sunda, Kamis pagi, sekitar 05.30 WIB ketika berlayar menuju Bangka. Dalam musibah kapal yang dinakhodai Andi Kurniawan itu, 16 penumpang dipastikan tewas, 300 selamat dan sembilan lainnya belum ditemukan. Namun setelah KRI Pulau Rabu dengan nomor lambung 728 menemukan dua jenazah masing-masing berjarak empat mil dan sembilan mil dari lokasi kecelakaan korban tewas kemungkinan bertambah menjadi 18 penumpang.(*)

Pewarta:
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007