Surabaya (ANTARA News) - Manajemen AdamAir membantah bahwa kecelakaan yang menimpa pesawatnya bernomor penerbangan KI 172 di Bandara Juanda Surabaya, Jatim, Rabu sore, disebabkan oleh salah satu ban yang pecah dan menyatakan penyebabnya adalah cuaca. "Wartawan itu kecepatan buat beritanya. Wong itu disebabkan dorongan angin kencang, karena saat itu cuaca hujan deras melanda kawasan Juanda," kata Distrik Manajer AdamAir Surabaya, Natalia Budiharjo, ketika dihubungi ANTARA melalui telepon seluler, Rabu petang. Ia menceritakan, kondisi tersebut menjadikan pilot mengambil keputusan berhenti di tengah landasan pacu dan minta ke otoritas Bandara untuk menarik pesawatnya. "Kalau sampai melengkung, apalagi badannya pecah, kan nggak bisa secepatnya ditarik ke hanggar. Tadi sekitar pukul 16.00 WIB pesawat sudah berada di hanggar." paparnya. Mengenai jumlah penumpang yang seluruhnya berhasil menyelematkan diri masing-masing, Natalia mengaku jumlah pastinya belum tahu. Yang pasti untuk pesawat jenis Boeing 737 seri 300 milik AdamAir tersebut kapasitasnya 130 "seat" (tempat duduk). "Penumpang penuh, tapi jumlah pastinya saya belum tahu. Ini saya masih dalam perjalanan menuju Juanda," ujarnya. Sebelumnya, dikonfirmasi terpisah, manajer Humas Bandara Juanda, Edmondus Priyono mengemukakan bahwa penyebab pasti kecelakaan tersebut belum diketahui, karena masih dalam penyelidikan.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007