Banda Aceh (ANTARA News) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said yang menjadi Ketua Pelaksana Peringatan Hari Nusantara ke-15 mengatakan pemahaman dalam pembangunan sektor kelautan harus diubah menjadi orientasi di masa depan.

"Hari Nusantara menjadi penting karena dengan itu pemahaman kita akan dibalik. Sebelumnya orientasi belakang sekarang menjadi orientasi ke depan," tutur dia saat perayaan Hari Nusantara ke-15 di Banda Aceh, Minggu.

Ia mengatakan pihaknya sering diingatkan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla bahwa sudah lama laut ditempatkan sebagai punggung dan sekarang harus berganti arah baru pembangunan yang menempatkan laut menjadi halaman depan.

Untuk mendukung pembangunan laut, kata Sudirman, diperlukan pengembangan energi untuk mencukupi kebutuhan tersebut.

"Tanggung jawab kami di sektor energi adalah meyakinkan ketika ekonomi maritim dibangun energinya tersedia," kata dia.

Untuk itu, ujar dia, pembangunan energi terbarukan harus didorong, khususnya energi terbarukan yang datang dari wilayah setempat sehingga tidak tergantung energi nasional.

Seluruh rangkaian Hari Nusantara dilakukan sejak awal tahun berupa acara sosialisasi untuk masyarakat di sembilan kota.

Selanjutnya, terdapat kegiatan sosial, pemberian bantuan, pemasangan lampu untuk nelayan, pemasangan listrik gratis untuk kampung nelayan serta kegiatan riset dan pengembangan.

Hari ini pemerintah menyelenggarakan acara puncak Hari Nusantara ke-15. Hari Nusantara menandai ditetapkannya batas teritori Tanah Air dengan Deklarasi Juanda.

"Dalam sejarah kita ada dua peristiwa penting dalam kedaulatan, yang pertama kedaulatan politik menyatakan kemerdakaan, kemudian

13 Desember 1957 kita menyatakan kedaulatan wilayah dan mendefinisikan batas wilayah," kata Sudirman.

Dengan itu, tutur dia, Indonesia memiliki teritori yang secara bertahap diakui dunia dan membuat laut bukan lagi pemisah antar pulau, melainkan pemersatu antarpulau.

Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015