Bangkok (ANTARA News)- Thailand, Jumat, mengatakan pihaknya ingin berunding dengan kelompok gerilyawan di wilayah selatan negara itu dengan bantuan Malaysia, mengubah pernyataan sebelumnya yang menolak rencana seperti itu. Sebelumnya, kemlu membantah bahwa Thailand sedang berencana melakukan perundingan dengan kelompok gerilyawan setelah PM Malaysia Abdullah Ahmad Badawi menawarkan untuk membantu penengahan. Tapi PM Thailand Surayud Chulanont, yang bertemu dengan Adbdullah di Bangkok, Senin, mengatakan pemerintahnya kini bersedia melakukan dialog, dengan Malaysia bertindak sebagai penengah. "Kami setuju agar dilakukan perundingan jika Malaysia dapat membantu Thailand menentukan kelompok-kelompok mana yang dapat kami ajak berunding dan jika perundingan seperti itu dapat memberikan hasil penting dan efektif," kata PM itu kepada wartawan. "Kami tidak ingin berunding tentang beras dengan para petani mangga. Yang kami inginkan berunding adalah dengan orang yang tepat yang dapat memberikan hasil," katanya, tapi menolak memberikan keterangan lebih jauh. Aksi perlawanan separatis adalah salah satu dari topik-topik penting dalam perundingan antara Surayud dan Abdullah, yang berikrar akan melakukan kerjasama dengan Thailand untuk menyelesaikan aksi kekerasan di wilayah selatan Thailand yang berpenduduk mayoritas Muslim itu. Sekitar 1.900 orang tewas tahun 2004 akibat aksi kekerasan di tiga provinsi selatan negara itu. Aksi kekerasan di wilayah selatan itu menyebabkan hubungan tegang antara Thailand yang berpenduduk mayoritas beragama Buddha dan Malaysia yang berpenduduk mayoritas Muslim selama pemerintah PM terguling Thaksin Shinawatra. Thaksin menuduh Malaysia tidak mencegah gerilyawan melintasi perbatasan untuk melancarkan serangan di Thailand. Tapi sejak Thaksin disingkirkan dalam satu kudeta September lalu, Surayud membuat prioritas memperbaiki hubungan dengan Malaysia dan menghentikan aksi kekerasan di tiga provinsi paling selatan, demikian AFP.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007