Jakarta (ANTARA News) - Menneg BUMN Sugiharto diminta untuk menunjukkan kewibawaannya di Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) PT Jamsostek di Jakarta Jumat (16/2) dalam menyelamatkan BUMN itu dari kekhawatiran kisruh. Ketua Tim Kerja (Timja) Panitia Ad Hoc II, Dewan perwakilan Daerah (DPD) HA Hafidh Asrom menjawab pers di Jakarta, Kamis, mengatakan, sebagai pemegang saham pada RUPS, Menneg BUMN harus tegas dalam menyelamatkan Jamsostek dari tangan-tangan untuk kepentingan kelompok tertentu. "Jamsostek merupakan perusahaan yang mengelola uang para pekerja. Karena itu, siapapun pemimpinnya kalau memang mempunyai kepedulian terhadap pekerja harus dilindungi," katanya. Hafidh juga mendesak Menneg BUMN untuk tidak membiarkan perusahaan tersebut dipimpin figur dari parpol tertentu. "Kita khawatir nantinya uang yang dikelola PT Jamsostek tersebut akan disalahgunakan," katanya menambahkan Timja PAH II DPD akan mengundang Menneg BUMN untuk membicarakan masalah yang terjadi di BUMN, seperti Jamsostek, PT KAI dan lainnya. Pada kepemimpinan Dirut PT Jamsostek (persero) Iwan P Pontjowinoto yang berasal dari profesional berupaya ingin membersihkan perusahaan tersebut dari tangan yang ingin memenyalahgunakan uang pekerja. Disamping itu, pihaknya memiliki program pembayaran pesangon tenaga kerja dan pembentukan wali amanah dan SIPT online Jamsostek. Anggota Komisi XI DPR, Maruarar Sirait berharap, Menneg BUMN menyelamatkan Jamsostek harus dikembalikan kepada jalur yang benar yakni menempatkan orang-orang yang profesional dalam memimpin Jamsostek. "Jangan ada intervensi politis di dalamnya. Dan itu jangan hanya digembar-gemborkan saja, tapi faktanya juga harus direalisasikan. Dalam kepemimpinan Iwan Pontjo ini harus dilihat secara objektif mengenai keberhasilan programnya," ujarnya. Maruarar mengimbau kepada Menneg BUMN dalam menyelesaikan masalah pada RUPS LB untuk tidak menimbulkan masalah baru di PT Jamsostek. Sementara itu, adanya ketidakharmonisan di jajaran di PT Jamsostek pun akhir-akhir ini membuat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan agar perusahaan di tubuh BUMN itu diselamatkan. Pesan presiden tersebut disampaikan kepada tiga menteri saat bertemu di Istana negara beberapa waktu lalu dalam rangka melaporkan kinerja Jamsostek, Telkom dan PT Perusahaan Gas negara (PGN). Adapun ketiga menteri itu adalah Menneg BUMN Sugiharto, Menkeu Boediono, dan Menakertrans Erman Suparno. Menkeu Boediono mengutip pesan yang disampaikan Presiden Yudhoyono, bahwa PT Jamsostek harus diselamatkan dengan dikembalikan kepada khittahnya, yaitu kembali ke tujuan awal melayani kepentingan pengusaha dan pekerja sebagai stakeholder.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007