Jakarta (ANTARA News) - Pasar Bursa Efek Jakarta (BEJ) yang sudah dalam kondisi "oversold" atau kelebihan penjualan dan kenaikan tajam indeks Dow Jones Selasa malam WIB dapat mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik. Analis Riset PT Valbury Asia Securities, dalam Market Review & Prediction, Rabu, mengungkapkan bahwa penurunan indeks adalah mulai masuknya analisa teknikal "stochastic" ke area "oversold" serta kenaikan tajam indeks Dow Jones telah memicu "rebound" (naik kembali) indeks bursa regional, seperti Hang Seng, yang Selasa (13/2) turun signifikan. Indeks Hang Seng dibuka naik 169,95 poin atau 0,84 persen ke 20.302,20, setelah turun 2,24 persen pada penutupan Selasa. Menurut Valbury, penembusan level support 1.730 telah mengubah perspektif teknikal indeks yang kini semakin tegas dengan tren negatifnya. Namun, lanjutnya, potensi penurunan indeks mulai terbatas dalam jangka pendek karena berikutnya indeks akan berhadapan dengan garis 23,6 persen level "fibonacci retracement" di 1.710 yang sudah tidak jauh lagi. Garis support tersebut bertepatan pula dengan garis "minor downtrend channel", sehingga diharapkan dapat menjadi level support yang kuat. Pada 15 menit pertama perdagangan di BEJ, IHSG menguat 24,824 poin atau 1,44 persen menjadi 1.752,184 dan indeks LQ45 terangkat 6,199 poin atau 1,69 persen di posisi 372,785. Volume perdagangan sebanyak 243,313 juta saham dengan nilai Rp331,159 miliar dari 3.529 kali transaksi. Saham yang naik sudah mulai mendominasi pasar, dimana sebanyak 71 jenis dibanding yang turun hanya 4 dan 23 bergerak datar. Kenaikan indeks dipimpin oleh saham Tambang Timah (TINS), Bumi Resources (BUMI) dan rebound-nya Telkom (TLKM). TINS melaju Rp200 ke posisi Rp8.850, BUMI terangkat Rp40 ke level Rp1.130 dan TLKM rebound Rp250 menjadi Rp9.200. (*)

Copyright © ANTARA 2007