Bangkok (ANTARA News)- Perdana Menteri (PM) Malaysia, Abdullah Ahmad Badawi berjanji akan bekerjasama dengan Thailand untuk menyelesaikan aksi kekerasan selama tiga tahun terakhir ini di Thailand selatan, yang menjadi wilayah perbatasan bersama. Kedua negara sependapat bahwa kemiskinan di wilayah itu adalah salah satu faktor yang menimbulkan aksi perlawanan di tiga provinsi Thailand selatan yang berpenduduk mayoritas Muslim di mana lebih dari 1.900 orang tewas, kata Abdullah kepada surat kabar Bangkok Post edisi Senin. "Kemiskinan dan pembangunan ekonomi yang sangat kurang di daerah-daerah perbatasan adalah faktor-faktor yang menambah masalah-masalah keamanan di Thailand selatan," kata Abdullah. Ia menimpali, "Malaysia dengan senang hati ingin membantu Thailand untuk menciptakan stabilitas di wilayah itu." "Kami yakin bahwa apabila ada stabilitas, maka kegiatan ekonomi akan lebih luas menuju pada kesejahteraan yang lebih besar. Apabila ada stabilitas dan kesejahteraan, tugas untuk menjamin perdamaian yang kekal di aerah itu akan menjadi lebih mudah dilakukan," katanya. Abdullah tiba di Thailand pada Minggu (11/2) untuk satu kunjungan yang bertujuan mencari jalan guna menghentikan aksi kekerasan kelompok garis keras Islam di Thailand selatan. Ia menegaskan, hubungan Malaysia dengan Thailand semakin membaik. Sejumlah media massa melaporkan, hubungan Malaysia yang berpenduduk mayoritas Muslim dengan Thailand yang berpenduduk mayoritas Buddha memburuk semasa pemerintah PM Thailand yang terguling, Thaksin Shinawatra, lantaran secara terbuka menuduh Malaysia tidak mencegah kelompok perlawanan Muslim melintasi perbatasan untuk melancarkan serangan bersenjata di Thailand selatan. Sejak Thaksin terguling pada September 2006, pemerintah PM Thailand, Surayud Chulanont, membuat prioritas memulihkan perdamaian di Thailand selatan dan memperbaiki hubungan dengan Malaysia. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007