Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menginginkan produksi minyak tahap awal dari Blok Cepu bisa mencapai 80 ribu barel per hari pada 2009. Kepala Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) Kardaya Warnika di Jakarta, Kamis, mengatakan secara bertahap, produksi ditingkatkan hingga mencapai puncaknya 170.000 barel per hari pada 2010. "Namun, memang untuk mencapai produksi sebesar 80.000 barel per hari pada 2009 itu terkendala pembebasan lahan buat jalur pipanya," katanya. Karenanya, saat ini, lanjut Kardaya, operator bersama Blok Cepu yakni Mobil Cepu Limited dan PT Pertamina EP Cepu tengah mengkaji pemanfaatan fasilitas produksi milik Joint Operating Body (JOB) Pertamina-PetroChina East Java Ltd. Fasilitas produksi milik JOB Pertamina-Petrochina itu letaknya memang berdekatan dengan Lapangan Banyu Urip yang akan diproduksikan operator Exxon-Pertamina. "Namun, kapasitas fasilitas produksi milik JOB Pertamina-Petrochina tersebut hanya tersisa 15.000 barel per hari. Sementara kalau ingin 80.000 barel per hari, maka operatornya harus pakai pipa sendiri yang pembebasan tanahnya sulit," katanya. Saat ini, kedua pihak tengah melakukan negosiasi guna memanfaatkan fasilitas secara bersama tersebut. Sebelumnya, ExxonMobil telah menyampaikan secara resmi kepada pemerintah bahwa produksi Blok Cepu tertunda selama 10 bulan dari target sebelumnya pada kuartal pertama 2009 atau menjadi 2010. Kendala utama pencapaian target produksi tahun 2009 dikarenakan rumitnya pembebasan lahan. Selain itu, kendala lainnya adalah perubahan rancang bangun pengembangan lapangan minyak dikarenakan jumlah lapangan sudah dikelola sendiri oleh Pertamina.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007