Saya tidak melihat bahwa Indonesia kurang siap menghadapi 5G. Indonesia merupakan pasar yang potensial untuk 5G."
Jakarta (ANTARA News) - Menurut President Director Ericsson Indonesia, Thomas Jul, Indonesia siap menyambut hadirnya jaringan 5G yang akan diresmikan pada 2020 mendatang.

"Saya tidak melihat bahwa Indonesia kurang siap menghadapi 5G. Indonesia merupakan pasar yang potensial untuk 5G," kata dia, di Jakarta, Selasa.

Meski demikian, Jul belum dapat memastikan kapan kemungkinan 5G akan mulai diimplementasikan di Indonesia.

Apakah 5G akan mengikuti siklus 10 tahunan, di mana sebelumnya 3G diperkenalkan pada 2004 dan 4G pada 2014.

"Mungkin, tapi kami melihat penerapan 5G tidak hanya tergantung pada teknologi, tetapi juga ekonomi, dan banyak hal lainnya," ujar Jul.

Namun, setelah menjalin kerjasama dengan tiga operator Indonesia (Telkomsel, Indosat dan XL Axiata) dalam implementasi 4G, Jul yakin bahwa Indonesia akan mampu melangkah ke tahapan selanjutnya, yaitu jaringan 5G.

"Saat peluncuran 5G pada 2020, ekosistem 4G sudah terbentuk dan banyak hal yang dapat mulai kami lakukan sekarang. Pada saat yang sama, banyak hal dari Internet of Things yang dapat kita lakukan," kata Jul.

"Dengan begitu banyaknya operator yang mengembangkan ekosistem, ini merupakan awal dari terwujudnya 5G," tambah dia.

Lebih lanjut, dia memperkirakan ketika 5G diperkenalkan pada 2020, akan terjadi 1000 kali peningkatan volume data dan 10-100 kali lebih banyak perangkat yang terkoneksi internet.

Tidak hanya itu, latensi akan 5 kali lebih rendah, bahkan daya tahan baterai pada perangkat akan 10 kali lebih hemat.

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015