Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perindustrian Saleh Husin minta agar industri ban nasional terus meningkatkan ekspornya, karena daya saingnya tinggi.

"Saya harapkan agar pada tahun-tahun mendatang kinerja ekspor dapat terus meningkat mengingat industri ban nasional memiliki daya saing yang tinggi, serta memiliki pengalaman selama puluhan tahun," kata Saleh Husin melalui siaran pers yang diterima di Nagoya, Jepang, Selasa.

Diketahui, khusus ban mobil penumpang, sekitar 70 persen hasil produksi diekspor ke berbagai negara di seluruh penjuru dunia dengan nilai ekspor 1,6 miliar dollar AS pada 2014, yang dinilai sangat baik untuk devisa negara.

Nilai ekspor tersebut, imbuh Menperin, masih dapat ditingkatkan mengingat terbukanya peluang yang besar seiring globalisasi perdagangan yang terjadi saat ini.

Pertumbuhan kebutuhan ban sebagai salah satu komponen kendaraan bermotor sangat terkait dengan pertumbuhan industri kendaraan bermotor.

Dengan pertumbuhandalam negeri rata-rata sebesar 8 persen setiap tahunnya, maka permintaaan akan produk ban akan bertumbuh di atas pertumbuhan industri kendaraan bermotor.

Salah satu produsen ban Goodyear, merupakan raksasa produsen ban berpusat di Amerika Serikat dan memiliki 60 pabrik di 25 negara, dengan total karyawan perusahaan mencakup 75 ribu orang di seluruh penjuru dunia, di mana produksi Goodyear di Indonesia mencapai 2,9 juta ban.

Perusahaan yang telah hadir sejak 1935 dan kini memusatkan operasinya di atas lahan seluas 172.000 meter persegi di Bogor, Jawa Barat. Dari dua kategori utama ban, jenis commercial (bus, truk) dan consumer (mobil pribadi), Goodyear mengekspor 55 persen produksinya.

Sisanya ke pasar domestik dan memasok ke pabrikan atau original equipment manufacturer seperti Mitsubishi, Hino, Honda dan Daihatsu.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015