Jakarta (ANTARA News) - Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) telah memasukkan Konferensi Asia Afrika (KAA) tahun 1955 dalam daftar Memory of the World atau Dokumen Ingatan Dunia karena melahirkan Dasa Sila Bandung yang dinilai menunjukkan semangat negara-negara Asia dan Afrika mewujudkan perdamaian dunia.

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) mengusulkan pemasukan KAA 1955 ke Dokumen Ingatan Dunia tahun 2012 dan UNESCO memasukkannya ke dalam dokumen ingatan manusia dunia tentang peradaban pada 6 Oktober 2015.

Ketua LIPI Iskandar Zulkarnain di Jakarta, Selasa, mengatakan Indonesia berperan penting dalam KAA 1955 dan ikut menggugah ingatan dunia mengenai peran penting konferensi itu dalam mewujudkan perdamaian dengan mengusulkannya sebagai bagian dari Ingatan Dunia.

"KTT Asia Afrika menjadi bukti bahwa Indonesia berperan dalam membangun solidaritas di benua Asia dan Afrika," katanya dalam seminar internasional bertajuk "Bandung Conference: Memory of The World and Emerging Forces."

"Sebuah perjuangan yang tak ternilai menjadikan KAA 1955 sebagai warisan dokumenter yang dapat diakses oleh masyarakat dunia," kata dia.

Dia mengatakan bahwa nilai mulia dan semangat juang yang tercipta dari KAA merupakan warisan penting yang dapat mengangkat derajat dan jati diri bangsa.

Iskandar menjelaskan Indonesia mengusulkan KAA 1955 menjadi bagian dari dokumen Ingatan Dunia dengan bantuan dari empat negara pemrakarsa lain yakni India, Pakistan, Myanmar, dan Srilanka.

Kepala Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah LIPI Sri Hartinah mengatakan sebagian warisan dokumen di Indonesia dalam kondisi kurang baik serta disimpan di media yang tidak stabil.

Dokumen-dokumen itu akan tersimpan dengan metode yang baik dan bisa diakses oleh masyarakat dunia jika menjadi bagian dari Dokumen Ingatan Dunia.

"Saatnya kita upayakan agar dokumen sejarah bangsa dapat diakses dan diketahui oleh masyarakat dunia," katanya.

Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015