Palembang (ANTARA News) - Ketua Asosiasi Museum Indonesia Putu Supadma Rudana mengatakan seluruh museum yang ada di Indonesia harus diberdayakan karena selama ini belum begitu diperhatikan.

Museum yang ada dan tersebar di Indonesia keberadaannya hanya tempat untuk menampung warisan budaya dan belum begitu diperhatikan pengelolaannya, kata Putu kepada wartawan usai menghadiri pameran senjata tradisional se-Sumatera di Museum Negeri Balaputra Dewa di Palembang, Rabu.

Lebih lanjut dia mengatakan, dengan kurangnya perhatian terhadap meseum itu maka sering terjadi warisan budaya dalam gedung hilang.

Ini diharapkan tidak terulang lagi bila perhatian terhadap museum lebih maksimal terutama mengenai anggaran pengelolaan tempat benda bersejarah tersebut, ujar dia.

Apalagi warisan budaya di Indonesia banyak dan beraneka ragam dan itu umumnya tersimpan dalam museum, ujar dia.

Bukan itu saja, lanjut dia, peninggalan sejarah berbagai daerah di Indonesia ada yang berada di museum luar negeri sehingga keberadaan tempat peninggal koleksi sejarah itu cukup penting.

Lebih lanjut, dia mengatakan, sehubungan itu pihaknya sekarang ini terus memperjuangkan undang-undang tentang museum sehingga Indonesia tidak tertinggal.

Ketua Komisi V DPRD Provinsi Sumsel Fahlevi Maizano mengatakan memang perlu anggaran yang lebih besar dalam mengelola museum di daerah termasuk Sumsel.

Bahkan, perlu perjuangan bersama supaya pengelolaan museum itu dianggarkan melalui dinas terkait, ujar dia.

Menurut dia, museum merupakan tempat menyimpan koleksi peninggalan sejarah sehingga keberadaannya harus lebih maksimal.

Apalagi koleksi peninggalan sejarah di daerah ini cukup banyak seperti senjata tradisional yang dimiliki daerah.

Sebagaimana Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumsel menggelar pameran senjata tradisional se-Sumatera dengan menampilkan 95 koleksi senjata dari berbagai provinsi.

Sementara Kepala Museum Negeri Balaputra Dewa Sumsel Thantoni EJ Permana mengatakan pameran ini bertujuan untuk memperkenalkan senjata tradisional yang ada di daerah.

Pewarta: Ujang Idrus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015