Surabaya (ANTARA News) - Berdasarkan pantauan citra satelit oleh Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG), kini terjadi peningkatan kumpulan awan Cumulus Nimbus (CB) di atas Laut Jawa, Selatan Sumatera dan Nusa Tenggara, sehingga perlu diwaspadai. Pasalnya, kondisi itu berpotensi terjadi hujan lebat disertai angin kencang dan guntur. Praktisi cuaca dan kelauatan BMG Maritim Tanjung Perak Surabaya, Eko Prasetyo, di Surabaya, Kamis, menjelaskan, peningkatan kumpulan awan CB berpotensi terjadi hujan lebat disertai angin kencang dan guntur menjelang malam hari. Namun demikian, lanjutnya, kondisi itu masih cukup kondusif untuk pelayaran, meski tetap harus hati-hati, karena dapat menimbulkan gelombang air laut yang tinggi, terutama di atas Laut Jawa dan perairan Nusa Tenggara. "Karena itu, pelayaran yang mengarah ke Kalimantan dan Sumatera tetap harus hati-hati," ucapnya, seraya menambahkan bahwa untuk perairan Selatan Jatim kondisinya lebih kondusif dibanding Laut Jawa. Sementara itu, prakirawan BMG Juanda Suarbaya, Joko Sulistyo, secara terpisah mengemukakan cuaca di Jatim pada sore hari diperkirakan akan hujan merata, termasuk di Surabaya. Dari pantauan citra satelit, khususnya Surabaya cenderung berawan hujan, terutama di daerah utara. "Hujan diperkirakan baru turun sore sampai malam hari dengan intensitas ringan sampai sedang. Angin umumnya dari Barat dan berubah-ubah arah dengan kecepatan antara 05-35 kilometer per jam," ujarnya. Untuk Jatim, kata Joko, akan hujan merata dan kemungkinan terjadi puting beliung, kendati daerah yang berpotensi terjadi puting beliung itu tidak bisa diprediski. "Awan CB baru menumpuk sore hari di Surabaya, juga di wilayah Jatim lainnya. Sekarang masih bergerak akibat dampak tekanan rendah di sebelah Utara Australia," paparnya. (*)

Copyright © ANTARA 2007