Pekanbaru (ANTARA News) - Otoritas Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim (SSK) II mengatakan 30 dari 70 penerbangan di bandara itu pada Jumat dibatalkan meskipun jarak pandang di tengah kabut asap berada di atas standar minimal pendaratan pesawat.

"Sepanjang hari ini, kabut asap tidak jadi penghalang ketika pesawat mendarat maupun lepas landas. Akan tetapi, terdapat 30 penerbangan batal lakukan operasi," papar Airport Duty Manager Bandara Internasional SSK II Hasnan Siregar di Pekanbaru, Jumat.

Ia menyebut, rata-rata penerbangan yang dibatalkan tersebut secara umum adalah rute domestik terutama pada jalur gemuk seperti Pekanbaru-Jakarta pergi pulang dan Pekanbaru-Batam pergi pulang.

Tercatat maskapai pelat merah masih mengurangi frekuensi terbang di jalur tersebut, kemudian diikuti maskapai Lion Air, Citilink Indonesia, Sriwijaya Air hingga 31 Oktober 2015 dan penerbangan tujuan Batam terdapat Citilink dan Lion Air kurangi frekuensi terbang.

Hasnan berujar, sepanjang hari cuaca terutama di wilayah bandara setempat cukup baik atau rata-rata dengan jarak pandang berkisar antara 3.000 meter atau berada di atas standar minimal pendaratan pesawat 1.000 meter dan lepas landas 500 meter.

"Ini barusan lima penerbangan masuk, dua di antaranya telah lepas landas. Kita saat ini tunggu empat penerbangan yakni Lion JT-296 dan lepas landas 30 menit kemudian. Lalu Garuda GA-198 dan Lion JT-392, semuanya dari Jakarta," ucap dia.

Setiap hari tidak kurang 66 kali pesawat melakukan aktivitas pendaratan dan lepas landas dari Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru dengan jumlah penumpang mencapai 8.000 orang.

Aktivitas penerbangan tersebut dilakukan 11 maskapai baik rute domestik dan internasional seperti Lion Air, Garuda Indonesia, Batik Air, Indonesia AirAsia, Citilink, Susi Air, Silk Air, AirAsia, Firefly, Sriwijaya Air dan Malindo Air.

Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru mendeteksi 769 titik panas tersebar di delapan provinsi di Sumatera, Jumat (16/10).

"Titik panas terbanyak masih terpantau di Sumatera Selatan dengan 537 titik," kata Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sugarin.

Pencitraan Satelit Terra dan Aqua pukul 05.00 WIB, lanjut dia, keberadaan titik panas di Jambi menunjukkan tren peningkatan menjadi 97 titik, di Lampung 38 titik, Bangka Belitung 64 titik, Kepulauan Riau satu titik, Bengkulu tujuh titik, dan Sumatera Utara tiga titik.

"Titik panas di Riau sendiri terus alami peningkatan dalam 48 jam terakhir capai 22 titik, dari sebelumnya hanya 14 titik. Terbanyak terpantau di Indragiri Hilir 12 titik, Kepulauan Meranti enam titik dan Siak dua titik," jelasnya.

Saat ini, kata Sugarin, jarak pandang di Riau terpantau berkisar antara 10 meter hingga 2.000 meter pada pukul 07.00 WIB seperti di Kota Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu berkisar 10 meter akibat asap pekat.

"Di Pekanbaru jarak pandang berkisar 500 meter, Pelalawan 600 meter, dan Dumai 2.000 meter," ulas dia.

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015