Jakarta (ANTARA News) - Kaca film untuk kendaraan tidak hanya berfungsi sebagai dekorasi tetapi berfungsi mereduksi bahaya radiasi matahari sekaligus mereduksi bahaya kaca beterbangan saat terjadi kecelakaan.

Kaca film yang baik antara lain yang memiliki kemampuan memantulkan panas seperti cermin bukan menyerap panas seperti spons.

Lalu bagaimana cara memilih kaca film yang baik untuk kendaraan? Menurut Head of After Sales Services PT. V-Kool Indo Lestari, distributor resmi kaca film merek V-Kool di Indonesia, Billy Susanto, konsumen harus menentukan terlebih dahulu kadar kegelapan dari kaca film alias visible light transmission (banyaknya cahaya yang masuk atau terangnya kaca).

"Setelah itu, konsumen harus melihat spec visible light reflectance atau kemampuan kaca film dalam memantulkan kembali cahaya tampak yang melewatinya," kata Billy di Jakarta, Kamis.

Billy melanjutkan, hal yang terpenting dalam membaca spek kaca film yang baik adalah melihat infra red rejection.

"Infra red ini merupakan sumber panas. Kita harus lihat, kalau infra red rejection-nya tinggi maka penyerapan panasnya rendah sehingga di dalam kabin akan lebih dingin," jelas Billy.

Hal lain yang harus dilakukan konsumen sebelum membeli kaca film, kata Billy, langsung melakukan uji coba selama sekitar satu menit.

"Tes langsung dan minta dinyalakan kendaraannya. Kalau stabil, kemampuan kaca film menolak panas tidak akan turun. Tetapi kalau kualitasnya jelek, maka makin lama di dalam mobil akan terasa makin panas," tutur Billy.

Dengan kaca film yang bagus, menurut Billy, tidak hanya memberi kenyamanan dari panas matahari dan keamanan tetapi juga meringankan kerja air conditioner (AC).

"Sehingga konsumen juga bisa hemat bensin," kata Billy. Dia menganjurkan kegelapan kaca depan 20 persen sedangkan sisi lainnya 60 persen.

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015