Penanaman nilai-nilai Pancasila harus dilakukan secara integral, tidak hanya dari satu sudut pandang. Salah satu pihak yang menanamkannya adalah sekolah dan kampus yang memiliki kurikulum,"
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Badan Pengkajian MPR, Martin Hutabarat, mengatakan bahwa revitalisasi Pancasila perlu dilakukan secara terus menerus dan tidak terbatas waktu.

"Penanaman nilai-nilai Pancasila harus dilakukan secara integral, tidak hanya dari satu sudut pandang. Salah satu pihak yang menanamkannya adalah sekolah dan kampus yang memiliki kurikulum," katanya dalam diskusi di Universitas Negeri Jakarta, Selasa.

Martin menjelaskan, Pancasila adalah ideologi normativ sehingga untuk merevitalisasinya perlu dilakukan sosialisasi secara terus menerus secara terstruktur dan masif.

"Revitalisasi nilai-nilai Pancasila perlu dilakukan secara terstruktur seperti yang dilakukan pada masa Orde Baru, dengan perbaikan tentunya," ujarnya melalui siaran pers MPR.

Martin mengatakan bahwa penanaman nilai-nilai tersebut dapat dilakukan melalui institusi formal, institusi pendidikan, institusi keluarga, dan institusi masyarakat.

Selain itu, ia juga menyinggung perlunya memunculkan kembali program-program pemerintah yang berkesinambungan dalam bentuk Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN).

Martin mengatakan hal ini penting agar implementasi nilai-nilai Pancasila menjadi perhatian dan tertuang secara jelas dalam GBHN dan dapat dikontrol pelaksanaannya.

Pewarta: Try Reza Essra
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015