Di Pekanbaru jarak pandang terpantau 200 meter. Pelalawan dan Kota Rengat Kabupaten Indragiri Hulu terpantau 100 meter. Sementara Dumai 1.000 meter."
Pekanbaru (ANTARA News) - Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyatakan kabut asap pekat kiriman masih akan menyelimuti sebagian wilayah Riau hingga mengakibatkan jarak pandang terbatas berkisar 100 meter.

"Saat ini arah angin cenderung ke Riau. Sementara arah angin yang melintasi Riau berbelok menuju tenggara dan menyebabkan kecepatan angin berkurang. Untuk itu kabut kiriman dari Sumsel dan Jambi sulit untuk dihindari," jelas Kepala BMKG Pekanbaru, Sugarin kepada Antara di Pekanbaru, Selasa.

Ia mengatakan berdasarkan pantauan BMKG Pekanbaru pada Selasa pukul 07.00 WIB terdapat sejumlah wilayah yang masih diselimuti kabut asap pekat dalam sepekan terakhir yakni Pekanbaru, Rengat, Dumai dan Pelalawan.

"Di Pekanbaru jarak pandang terpantau 200 meter. Pelalawan dan Kota Rengat Kabupaten Indragiri Hulu terpantau 100 meter. Sementara Dumai 1.000 meter," ujar Sugarin.

Selanjutnya berdasarkan pencitraan satelit Terra dan Aqua, terdeteksi sebanyak 190 titik panas di Sumatera. Sebagian besar titik panas terkosentrasi di Sumatera Selatan dengan 178 titik, Jambi 11 titik dan Bangka Belitung satu titik.

Sementara itu, di Provinsi Riau satelit tidak terdeteksi titik panas dengan status "Blank Area".

Sebelumnya Pelaksana Tugas Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman menyatakan untuk memperpanjang status darurat pencemaran udara akibat kabut asap kebakaran hutan dan lahan yang berakhir pada Senin (28/9) kemarin hingga 11 Oktober 2015 mendatang.

"Sesuai keputusan nomor 1205/9/2015 maka mulai hari ini (Senin) kita sepakat memperpanjang status darurat pencemaran udara hingga 11 Oktober mendatang," kata Pelaksana Tugas Gubernur Riau (Gubri) yang kerap disapa Andi itu.

Ia mengatakan perpanjangan status darurat pencemaran udara itu merupakan langkah Pemerintah Provinsi Riau agar lebih fokus dalam menangani penyakit yang ditimbulkan akibat kabut asap.

Menurutnya, dalam beberapa hari terakhir Riau dipastikan nihil titik panas maupun titik api, akan tetapi kabut asap masih menyelimuti daerah itu.

"Dalam beberapa hari terakhir tidak ada lagi titik panas terdeteksi, tapi asap yang merupakan asap kiriman masih menyelimuti Riau. Untuk itu penanggulangan sekarang fokus ke kesehatan," jelasnya.

Pewarta: Fazar Muhardi & Anggi Romadhoni
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015