Pekanbaru (ANTARA News) - Dari lebih 60 penerbangan sehari di Bandara International Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Riau, baru 18 penerbangan yang sudah beroperasi sejak asap dari kebakaran hutan dan lahan mengganggu aktivitas angkutan udara di bandara itu.

"Telah mendarat sembilan pesawat sampai pukul 18.00 WIB dan begitu juga terbang. Jadi total ada 18 penerbangan," kata Airport Duty Manager Bandara Internasional SSK II, Hasnan Siregar, di Pekanbaru, Senin.

Siregar menjelaskan, sebanyak 18 penerbangan tersebut merupakan penerbangan oleh tiga maskpasi meliputi Garuda Indonesia dari Jakarta, Lion Air dari Jakarta, Batam, dan Medan serta Batik Air dari Jakarta.

Sementara penerbangan Citilink rute domestik pergi pulang 12 kali, AirAsia rute Kuala Lumpur-Pekanbaru, Firefly rute Johor Bahru-Pekanbaru, Sriwijaya Air rute Pekanbaru-Jakarta, dan Malindo Air rute Malaka-Pekanbaru masing-masing 2 kali belum beroperasi.

Ia mengatakan, faktor penyebab utama karena visilibity atau jarak pandang di wilayah udara bandara setempat tidak stabil atau selalu naik dan turun berada pada batas standar minimal pendaratan pesawat 1.000 meter.

Seperti pagi hari jam 7.00 WIB jarak pandang hanya 100 meter, lalu pukul 8.00 WIB sekitar 800 meter, pukul 9.00 WIB sampai 10.00 WIB dikisaran 1.000 meter dan jam 11.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB rata-rata 1.000 meter.

"Namun jam 17.00 WIB turun tadi, jadi 700 meter. Setelah pada pukul 16.30 WIB sempat di angka 800 meter. Jadi cenderung menurun untuk saat ini," jelas dia.

Menurut data Bandara SSK II Pekanbaru, setiap hari tidak kurang dari 66 kali penerbangan dari ke bandara itu, dan dilayani oleh 11 maskapai seperti Lion Air, Garuda Indonesia, Batik Air, Indonesia AirAsia, Citilink, Susi Air, Silk Air, AirAsia, Firefly, Sriwijaya Air, dan Malindo Air.

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015