Sekaranglah saatnya yang paling tepat untuk melakukan investasi di Indonesia"
Jakarta (ANTARA News) - Ketua MPR Zulkifli Hasan berharap pengusaha Tiongkok merelokasi manufaktur berteknologi menengah ke Indonesia dan bekerja sama dengan pengusaha lokal.

Harapan itu disampaikan Zulkifli Hasan kepada pengusaha Tiongkok dalam sambutan pada konferensi pengusaha Tiongkok se-dunia ke-13 (The 13th World Chinese Entrepreneurs Convention) di Bali, Sabtu.

Zulkifli mengakui bahwa manufaktur Tiongkok sudah maju. Namun dia berharap manufaktur menengah dan sedang misalnya pabrik sepeda, tekstil, dan lainnya bisa direlokasi ke Indonesia.

"Manufaktur sedang dan menengah agar direlokasi ke Indonesia yang aman dan stabil. Kalau manufaktur berteknologi tinggi biarkan di sana," katanya melalui siaran pers MPR.

Kepada pengusaha Tiongkok yang mengikuti konferensi ini, Zulkifli menegaskan bahwa Indonesia sangat aman untuk investasi karena adanya stabilitas politik dan keamanan.

"Stabilitas politik Indonesia dengan demokrasi yang semakin matang, yakinlah investasi di Indonesia sangat aman," ujarnya.

Zulkifli mengakui, Indonesia sedang mengalami perlambatan ekonomi, namun pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berada pada kisaran 4 hingga 5 persen relatif masih tinggi dan tetap menjanjikan.

"Sekaranglah saatnya yang paling tepat untuk melakukan investasi di Indonesia," kata Zulkifli yang juga Ketua Umum PAN itu.

Dia meyakinkan pengusaha Tiongkok bahwa pemerintahan berjalan lancar, pemilu (Pilkada) juga berjalan lancar. "Tidak ada yang perlu diragukan. Datanglah ke Indonesia, maju bersama pengusaha Indonesia," ucapnya.

Banyak sektor yang bisa dikerjasamakan, tambah Zulkifli, seperti pembangunan infrasuktur yang sedang dilakukan pemerintah antara lain pelabuhan. "Tiongkok mempunyai program Jalan Sutera Abad ke-21 dan Indonesia punya program Poros Maritim, keduanya memilki persamaan," pungkasnya.

Konferensi yang diikuti 3.000 pengusaha Tiongkok dari 20 negara juga dihadiri presiden kelima Megawati Soekarnoputri, Menkopolhukam Luhut Binsar Pandjaitan, Menhub Ignatius Jonan, Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi, Wakapolri Jend Budi Gunawan, Kabareskrim Komjen Pol Anang Iskandar.

Pewarta: Try Reza Essra
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015