Jakarta (ANTARA News) - Ketua MPR Zulkifli Hasan meminta pengusaha Tiongkok tidak khawatir berinvestasi di Indonesia karena memilki Pancasila yang mengandung nilai cinta kasih.

"Pancasila yang digali oleh ayahanda dari Ibu Megawati. Inti dari Pancasila adalah cinta kasih. Kalau diperas, Pancasila berarti gotong royong dan kekeluargaan," katanya dalam sambutan dalam Konvensi Dunia Pengusaha Tiongkok ke-13 (World Chinese Entrepreneurs Convention) di Bali, Jumat.

Konvensi ini diikuti sekitar 3.000 pengusaha Tiongkok yang tersebar di berbagai belahan dunia. Dalam jamuan makan malam acara itu turut dihadiri Presiden kelima Megawati Soekarnoputri dan Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi.

Zulkifli mengatakan bahwa Indonesia sedang dalam proses kematangan demokrasi. "Tak perlu khawatir untuk berinvestasi di Indonesia. Demokrasi Indonesia matang. Rakyatnya ramah," ujarnya dalam keterangan tertulis MPR.

Indonesia, kata Zulkifli, memiliki potensi sangat besar. "Jumlah penduduknya 250 juta, memilki potensi ekonomi yang besar," sebutnya.

Zulkifli yakin bila pengusaha Tiongkok dan pengusaha nasional bekerjasama maka ekonomi Indonesia bisa maju. Pada gilirannya bisa memajukan dunia. "Sudah saatnya kita bersama memajukan Indonesia," tuturnya.

Di depan pengusaha Tiongkok, Zulkifli mengagumi kemajuan yang diraih negara Tirai Bambu itu. "Saya baru pulang dari Tiongkok. Kemajuan Tiongkok sangat pesat," ungkapnya.

Dia memberi contoh Tiongkok sudah bisa membuat kapal induk, pesawat terbang, kereta api cepat. "Mereka maju karena berpikir maju, berperilaku seperti negara maju," ujarnya.

Pada tahun 80-an, lanjut Zulkifli Hasan, Tiongkok dan Indonesia hampir sama. Tetapi, sekarang Indonesia tertinggal jauih. "Karena itu sudah saatnya Indonesia - Tiongkok bekerjasama memajukan ekonomi Indonesia," ucapnya.

Pengusaha Tiongkok perantauan yang tersebar, Zulkifli menambahkan, mempunyai ciri khas, yaitu kompak, kuat, dan menjaga hubungan dengan negara asalnya. "Berbeda dengan negara Barat, pengusaha Tiongkok yang merantau tidak menjajah melainkan membawa bisnis dan budaya. Ini memberi manfaat pada penduduk setempat," katanya.

Pewarta: Try Reza Essra
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015