Jakarta (ANTARA News) - Rombongan Ketua DPR Setya Novanto, didampingi Wakil Ketua DPR Fadli Zon, anggota DPR Jazuli Juwaeni serta Ketua Tim Pengawas Haji Fahri Hamzah kemarin (Senin) meninjau langsung ke persiapan wukuf di Arafah. 




“Peninjauan dilakukan di tenda-tenda wukuf jamaah haji Indonesia antara lain untuk jemaah dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, Sumatera Barat, Jambi,” kata Novanto dalam rilis yang diterima ANTARA News, Jakarta, Selasa.




Novanto juga menyebutkan, dari pantuan di tenda-tenda jamaah haji Indonesia masih ditemukan banyak kekurangan.




“Rombongan melihat kondisi tenda, karpet, water cooler/ac, dan sarana lain di Arafah. Meskipun ada sejumlah kemajuan, namun sarana di Arafah sebenarnya masih bisa ditingkatkan. Masih banyak karpet yang tak layak, tenda-tenda robek, pendingin yang kurang memadai untuk ruang sebesar itu. Kami berharap pemerintah bisa meningkatkan pelayanan dengan antisipasi jauh hari sebelum haji,” katanya.




Setelah melakukan peninjauan di tenda jemaah haji Indonesia di Arafah, rombongan selanjutnya melakukan peninjauan korban crane yang diwakili oleh Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP), Nurhayati Ali Assegaf di Rumah Sakit An Nur.




“Dari 58 korban luka, sisa 9 orang yang masih dirawat di rumah sakit. Kondisi sudah membaik dan hari ini akan diberangkatkan ke Arafah,” kata Novanto.




Ditambahkan, agenda lainnya adalah Ketua DPR Setya Novanto, Wakil Ketua DPR fadli Zon dan Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaeni bersilaturahim dengan ulama kharismatik dan terkemuka Mekkah, Syeh Habib Ahmad Muhammad Alwi Al Maliki di kediamannya di Mekkah.





Rombongan disambut hangat oleh Syeh Maliki dan para ulama dan siswa. Acara dimulai dengan shalat Maghrib berjamaah. Sambutan Syeh Maliki dan Ketua DPR Setya Novanto. Dzikir dan shalawat dilantunkan diiringi rabana selama empat jam. Ditutup doa, shalat Isya, dan makan malam bersama. Acara ini khusus diselenggarakan Syeh Maliki menyambut delegasi DPR yang bersilaturahim.




Hadir di kediaman Syeh Maliki, Senin malam, para ulama dari Suriah, Libanon, Aljazair, Yaman, Irak, Iran dan sejumlah ulama dan siswa dari Indonesia. Para siswa asal Indonesia umumnya sudah belajar lima tahun dan harus melengkapi selama 10 tahun.




Syeh Maliki memberi beasiswa, akomodasi dan kebutuhan hidup bagi seluruh siswa asal Indonesia. Syeh Maliki dalam sambutannya berharap akan lebih banyak lagi siswa dari Indonesia yang belajar di Majelis Syeh Maliki.




“Ketua DPR mengucapkan terima kasih dan mengundang Syeh Maliki untuk datang ke Indonesia. Banyak murid Syeh di Indonesia yang juga merindukan kehadirannya di Indonesia,” demikian Novanto.



Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015