Malang (ANTARA News) - Pelatih Arema Joko Susilo meminta anak asuhnya mewaspadai empat pemain Bali United Pusam (BUP) secara ekstra.

"Pergerakan yang sangat cepat dan akurasi umpan dari tim BUP menjadi kelebihan lawan yang harus diwaspadai, bahkan ada empat pemain yang sangat berbahaya ketika berada di area penalti," kata Joko Susilo di Malang, Jawa Timur, Sabtu.

Kendati demikian, kata Joko, ia memutuskan tidak memberikan pengawalan khusus terhadap pemain-pemain berbahaya itu.

Ia mengatakan bahwa timnya lebih memilih menggunakan taktik dan strategi permainan untuk menghentikan serangan lawan dengan menerapkan skema permainan tertentu sebagai antisipasi.

"Lerby berbahaya. Akan tetapi, kalau dia di bawah, buat apa diawasi. Namun, ketika berada dia di posisi idealnya dengan membawa bola, tentu harus waspadai pergerakannya," ujar Joko yang akrab dipanggil Gethuk tersebut.

Gethuk berharap latihan kekuatan dan kecepatan yang menjadi menu latihan dalam beberapa hari terakhir ini mampu berfungsi dengan baik pada pertandingan perempat final leg pertama Piala Presiden yang digelar di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Sabtu (19/9) malam.

Selain itu, Gethuk juga mengadakan latihan khusus mengeksekusi bola-bola mati meski bukan menjadi target utama selama melakoni pertandingan perempat final tersebut.

Di samping Lerby, kata dia, Sultan Sama, Bayu Gatra, dan Fadil Sausu yang mengisi barisan depan BUP menjadi pemain yang paling diwaspadai.

Selain keempat pemain itu, Arema tentu juga perlu mewaspadai pemain pelapis seperti Sukarja yang tercatat cukup subur mencetak gol.

"Kami akan bermain percaya diri dan berupaya mencetak gol sebanyak-banyaknya serta berusaha agar tidak kebobolan," ujarnya.

Bagi timnya, kata dia, pertandingan tersebut merupakan laga setengah final.

"Kami juga masih harus menjalani satu lagi di Bali (leg kedua). Melawan BUP, prinsipnya jangan sampai permainan mereka berkembang, kecepatan, dan kolektivitas permainan BUP juga harus dikawal ketat," katanya.

Sementara itu, Asisten Pelatih BUP Eko Purjianto mengatakan bahwa pengalaman bertanding tiga kali melawan Arema dan pengamatan permainan Arema selama di babak penyisihan grup jadi modal mereka di Kanjuruhan nanti.

"Selain itu kami juga akan memanfaatkan bola mati sebagai senjata untuk mencetak gol dan permainan terbuka jadi cara efektif dalam permainan. Kami juga antisipasi karena Arema juga memainkan bola-bola mati," ujarnya.

Secara prinsip, kata Eko, timnya akan bermain dengan format utama yang tetap dan sedikit polesan strategi untuk antisipasi permainan Arema. Pola permainan yang diterapkan BUP tetap 4-3-3.

Pelatih BUP Indra Sjafrie mengemukakan bahwa semua pemain Arema merupakan pemain tangguh dan wajib diwaspadai.

"Kami tidak melihat satu per satu pemain, semua pemain hebat dan patut diwaspadai. Sepak bola itu permainan tim, jadi kami tidak melihat individu per individu," ujarnya.

Ia mengakui persiapan BUP menghadapi Arema tidak ada yang spesial sebab semua tim yang dihadapi adalah tim hebat yang harus meladeninya secara maksimal.

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015