Jakarta (ANTARA News) - Ketua Fraksi Partai Golkar di DPR RI Ade Komarudin menjadi pembicara utama pada pertemuan ke-29 Asosiasi Studi Komunikasi di Fukushima Jepang

Dalam siaran pers yang diterima Antara, Jakarta, Minggu, Ade Komarudin hadir bersama para pejabat dan akademisi dari Jepang, Indonesia, Kamboja, Venezuela, Myanmar serta Thailand.

Pada seminar tersebut, Ade didampingi oleh Ketua Badan Anggaran DPR Ahmadi Nur Supit dan Bupati Minahasa Selatan Tetty Paruntu serta Ketua KPPG Kalimantan Selatan Dewi Damayanti.

Seminar dilaksanakan dalam rangka transfer ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengatasi bencana alam, terutama gempa bumi dan tsunami.

Pada 2011 terjadi bencana gempa dan tsunami di Fukushima yang menewaskan 15.269 orang, sementara 8.526 orang dilaporkan hilang.

Ade, Doktor hukum lulusan Universitas Padjajaran ini mengatakan bahwa transfer ilmu dari Jepang ke Indonesia mengenai penanganan bencana alam sangat penting.

"Pemerintahan Jepang telah terbukti sigap dalam menangani penanggulangan bencana, disertai proses pemulihan yang tergolong cepat dan efektif,"katanya.

Ia berpendapat bahwa Pemerintah Indonesia tentu bisa belajar dan mencontoh strategi penanggulangan bencana yang diimplementasikan oleh Jepang.

Selain itu, dalam pidatonya, juga disampaikan pentingnya kerja sama dan pertukaran pengetahuan antara Golkar dan Liberal

Democratic Party of Japan (LDP atau Jiminto) sebagai partai besar di Indonesia dan Jepang, untuk penyelesaian masalah bangsa.

Jiminto atau LDP adalah partai Jepang yang dianggap paling stabil dalam hal performa di pemerintahan dan menjadi salah satu faktor kesuksesan Jepang di dunia internasional.

Saat mengakhiri pidatonya, ade menyampaikan rekomendasi untuk pendekatan Jepang dalam hubungan bilateral Indonesia dan Jepang.

Ia menekankan pentingnya pendekatan sosiokultural di area sosial, budaya, pendidikan, ekonomi dan politik.

Program yang dianjutkan meliputi penambahan jumlah program pertukaran pelajar antara Indonesia dan Jepang serta program pertukaran budaya.

Selain itu, ia menegaskan pentingnya pertukaran ilmu antara anggota partai, ormas dan kamar dagang dari Indonesia dan Jepang untuk memperdalam pengetahuan kedua negara mengenai sektor-sektor tersebut.

Rekomendasi-rekomendasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas hubungan diplomatik Indonesia dan Jepang.

Pewarta: Jaka Suryo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015