... Sampai kiamat Indonesia tak akan bisa menyaingi Malaysia, Singapura, Korea, kalau tak ditingkatkan kualitas SDM-nya...
Sorong, Papua Barat (ANTARA News) - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) akan menambah pegawai baru untuk 2015 sebanyak sekitar 1.500 orang yang akan ditempatkan di seluruh Indonesia.

"Ada 34 perwakilan BPK di provinsi, kalau bisa pegawai baru dari warga provinsi setempat," kata Ketua BPK, Harry Azis, dalam dialog terbuka tentang pengelolaan negara dan kesejahteraan rakyat di Kampus Universitas Muhammadiyah Sorong, Papua Barat, Kamis.

Aziz menyebutkan, sebenarnya yang melakukan rekrutmen itu adalah Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. "Mereka yang merekrut, dari usulan 1.500 sudah disetujui atau diterima sebanyak 900 orang," kata Aziz.

Hadir juga dalam acara itu Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Ermaya Suradinata, Rektor Universitas Muhammadiyah Sorong, Hermanto Suaib, dan Wakil Gubernur Papua Barat, Irene Manibuy.

Aziz menyebutkan jika sudah lolos masuk BPK maka mereka akan dididik di Pusdiklat BPK yang ada di Medan, Jakarta dan Makassar. "Gaji pegawai BPK hampir sama dengan pegawai pajak," katanya.

"Saya syaratkan IP-nya bagus, sekitar 3,5 dan TOEFL 500, akan saya sekolahkan mereka agar berkompetisi," katanya.

Dia mengatakan, pendidikan SDM itu kunci mencapai kemajuan termasuk di BPK. "Waktu di Badan Anggaran DPR, saya perjuangkan adanya beasiswa," katanya.

Menurut dia, jika masalah kualitas SDM tidak ditangani secara baik maka Indonesia akan tertinggal dari negara lain. "Sampai kiamat Indonesia tak akan bisa menyaingi Malaysia, Singapura, Korea, kalau tak ditingkatkan kualitas SDM-nya," katanya.

Ia menyebutkan saat Sri Mulyani Indrawati menjadi menteri keuangan, dia memperjuangkan ada lembaga pengelola dana bergulir untuk pendidikan. "Saya usulkan Rp2 triliun untuk lembaga itu, sekarang sudah Rp18 triliun dan bisa biayai pendidikan setelah sarjana untuk 3.000 orang," katanya.

Pewarta: Agus Salim
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015