Jakarta (ANTARA News) - Tata Motors Distribusi Indonesia (TMDI) membidik pasar mobil niaga di pedesaan dengan cara menawarkan kendaraan berharga terjangkau, demikian juga suku cadangnya, lewat program Tata Masuk Desa.

"Kami percaya potensi desa bisa ditingkatkan jika ada percepatan distribusi hasil pertanian maupun perikanan dengan kendaraan niaga yang harganya terjangkau, mesin diesel kuat, servis mudah dan murah," kata Biswadev Sengupta Presiden Direktur PT Tata Motors Indonesia di Tangerang, Senin.

Biswadev menjelaskan lewat program Tata Masuk Desa kelompok petani bisa mencoba dan menghitung keuntungan biaya produksi jika menggunakan kendaraan niaga yang lebih irit.

"Dari desa ke desa kami informasikan produk ini kepada komunitas dagang," kata Biswadev Sengupta.

"Kami pinjamkan mobil untuk menilai tingkat ketangguhan dan keiritan. Kami tidak wajibkan individu membeli tapi biasanya mereka kolektif melalui koperasi beli satu unit untuk membatu usaha," tambah Biswadev Sengupta.

Biswadev mengatakan program ini sudah berjalan dan wilayah Sumatera menjadi sasaran pertama, kemudian dilanjutkan ke Kalimantan dan Sulawesi.

"30 unit sudah terjual di desa-desa Provinsi Lampung," ungkapnya.

Biswadev pun yakin produknya mampu bersaing dengan kendaraan niaga merek lain karena masyarakat desa saat lebih mementingkan efisiensi kendaraan niaga yang dibutuhkan.

"Pengguna mobil niaga berpikir lebih logis dibandingkan pengguna mobil penumpang yang terkadang memiliki rasa fanatik terhadap merek tertentu," katanya.

"Pengguna mobil niaga mengutamakan keuntungan, irit, murah, dan mudah. Ini logika bisnis masyarakat pedesaan," kata Biswadev
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015