"Pada tahap awal, kami akan mengekspor 10 persen dari total kapasitas produksi 150 ribu unit MPV ke negara-negara ASEAN, Afrika dan India," kata Presiden PT SGMW Motor Indonesia Xu Feiyun di Bekasi, Kamis.
Feiyun mengatakan bahwa Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) mobil produksi SGMW Indonesia mencapai 50 persen, dan secara bertahap akan ditingkatkan.
Sementara mengenai harga kendaraan Wuling di Indonesia, Feiyun mengatakan perusahaan belum bisa mengumumkan kisarannya.
"Kami juga belum memutuskan apakah terdapat embel-embel nama lain dari merek yang sudah ada, Wuling. Kami masih mengkajinya, namun menurut kami, nama Wuling sudah catchy," kata Feiyun.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Surjawirawan mengatakan langkah PT SGMW Motor Indonesia memproduksi mobil dengan sasaran pasar dalam dan luar negeri sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan ekspor.
"Saya menghimbau agar upaya ini terus dilakukan dan ditingkatkan sehingga bisa menjadi model untuk merek-merek lain dalam memproduksi kendaraan untuk pasar global," kata Putu.
Putu juga mengimbau perusahaan memprioritaskan pembangunan industri komponen pendukung dan jaringan layanan purna jual.
Pemerintah, ia mengatakan, berharap perusahaan meningkatkan penggunaan barang dan jasa domestik dalam kegiatan produksinya.
Dia juga mengatakan bahwa masuknya perusahaan patungan SAIC Motor Corporation, General Motors dan Guangxi Motor Corporation ke Indonesia merupakan salah satu bukti bahwa iklim usaha di Indonesia sudah membaik.
"Investasi ini sekaligus membuktikan bahwa Indonesia masih merupakan salah satu tujuan investasi yang cukup menarik bagi investor otomotif," ujar Putu.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015