... di antaranya perlombaan panjat pinang,... tangkap belut, gigit uang, serta makan kerupuk...
Jakarta (ANTARA News) - Panglima Kodam Jaya, Mayor Jenderal TNI Agus Sutomo, beserta sejumlah direksi BUMN menyusuri Ciliwung menggunakan perahu untuk menyaksikan sejumlah perlombaan dan pesta rakyat di tepi sungai itu.

Ini bagian dari aktivitas memperingati 70 tahun Kemerdekaan Indonesia. Belasan titik di sebagian Sungai Ciliwung menjadi tempat-tempat pesta rakyat itu. 

"Kami bersama-sama rakyat ingin memeriahkan kemerdekaan dengan cara mengunjungi masyarakat yang tinggal di tepi Sungai Ciliwung dan ingin mengubah pola pikir mereka agar tak lagi membuang sampah sembarang karena sungai ini sebenarnya memberikan potensi yang sangat besar," kata Sutomo kepada pers, di Kompleks Resimen Induk Kodam Jaya, Jakarta, Sabtu.

Bukan cuma menyusuri Sungai Ciliwung saja, karena juga ada pasar murah. 

Sejumlah pimpinan puncak BUMN yang hadir, Direktur Utama Perum LKBN ANTARA, Saiful Hadi serta Direktur SDM dan Umum Perum LKBN ANTARA, Naufal Mahfudz, dan Direktur Utama PTPN VIII, Dadi Sunardi.

Juga Direktur Umum dan SDM PT Perusahaan Gas Negara, Hendi Kusnadi, Direktur Keuangan PGN, Riza Pahlevi, dan Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Saefullah. 

Semua BUMN diinstruksikan Menteri BUMN, Rini Soemarno, untuk menyukseskan program BUMN Hadir untuk Negeri. 

Tahun ini, Perusahaan Umum LKBN ANTARA, PT PGN (Persero), dan PTPN VIII (Persero) ditunjuk secara bersama-sama mengkoordinasi serangkaian kegiatan perayaan HUT ke-70 Indonesia di DKI Jakarta.

Menurut Sutomo, Ciliwung selama ini dikenal sebagai sungai kotor dan bau karena menjadi tempat pembuangan sampah masyarakat yang tinggal di pinggiran. 

Akibatnya sungai yang membelah Kota Jakarta tersebut jika musim hujan tiba meluap sehingga menyebabkan banjir yang menggenang sejumlah jalan dan perumahan.

Namun sejak tahun lalu, TNI AD yang dibantu pemerintah DKI Jakarta bersama-sama mengeruk dan membersihkan sungai itu sehingga saat ini sudah bersih dan tidak banyak lagi sampah bertebaran. 

"Kami ingin mengubah pola pikir masyarakat setempat bahwa Sungai Ciliwung bukan sebagai tempat sampah dan kalau ingin membuang sampah buanglah pada tempatnya, sehingga sungai bebas dari bau dan kotor," kata Sutomo.

Kegiatan menelusuri Ciliwung tersebut, kata Sutomo, juga ingin membuktikan Sungai Ciliwung sebenarnya juga bisa sebagai sarana transportasi alternatif sekaligus wisata air. Kota-kota besar dunia hampir semuanya memiliki wisata sungai yang nyaman, bersih, dan menyenangkan untuk ditelusuri. 

Selain menyaksikan perlombaan rakyat tradisional, Sutomo dan jajaran direksi BUMN yang naik perahu juga menjual kebutuhan pokok murah, terdiri beras, gula, dan minyak goreng kepada masyarakat sekitar dengan potongan harga 70 persen.

"Hasil penjualan kebutuhan pokok tersebut selanjutnya disumbangkan untuk rumah ibadah setempat," katanya.

Pesta rakyat Sungai Ciliwung dimulai dari Lapangan Tembak Rindam Jaya di kawasan Condet, dan berakhir di Komplek Kalibata Indah, kelurahan Rawajati, Kecamatan Pancoran.

Sejumlah rangkaian acara sudah dipersiapkan untuk pesta rakyat, di antaranya perlombaan panjat pinang, balap karung, pukul bantal, balap kelereng, pukul kendil/balon, tangkap belut, gigit uang, serta makan kerupuk.

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015