Pekanbaru (ANTARA News) - Dari 4.036 jemaah calon haji Riau, 82 orang di antaranya akan mendapatkan pengawasan khusus selama di tanah suci karena faktor usia dan penyakit yang mereka derita.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Andra Syafril, di Pekanbaru, Kamis, mengatakan bahwa pada musim haji tahun ini calhaj asal Riau yang berusia di atas 60 tahun jumlahnya 25,5 persen.

Pada usia tersebut, seorang jamaah dianggap rawan terhadap serangan berbagai penyakit seperti serangan jantung atau lain sebagainya, sehingga pihaknya perlu memperhatikan serius kondisi kesehatan terutama 82 orang calhaj.

"Kami harap tahun ini tidak ada jemaah haji asal Provinsi Riau yang meninggal dunia atau menderita penyakit kronis selama menunaikan ibadah haji di tanah suci," katanya.

Selain itu, Andra berujar, pihaknya telah mempersiapkan 18 orang paramedis atau orang yang bekerja di lingkungan kesehatan sebagai pembantu dokter untuk memberikan pelayanan kesehatan calon jemaah haji asal provinsi itu selama di tanah suci.

"Tahun ini, ada sebanyak sembilan kloter cahaj Riau yang akan didampingi 18 paramedis. Jadi nanti, setiap kelompok terbang (kloter) akan ditempatkan 2 paramedis dan satu tenaga medis," terangnya.

"Masing-masing kloter berjumlah 445 orang jemaah, 5 orang petugas kloter, 1 tenaga medis dan 2 paramedis berangkat sesuai jadwal yang sudah ditentukan," ucap Andra.

Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Riau pekan ini menyatakan telah menetapkan kelompok jemaah menjadi 9 kloter dan berangkat melalui embarkasi Batam, Kepuluan Riau.

"Setelah kita tunggu sampai kemarin, masih kurang kuota 19 orang," papar Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kemenag Provinsi Riau, Muhammad A Azis.

Ia menjelaskan, dari kuota haji Provinsi Riau tahun ini diperoleh dari pusat sebanyak 4.036 orang. Tapi baru terisi 4.017 orang calhaj, sehingga masih kurang 19 orang calhaj yang akan menyusul pada kemudian hari sebelum pemberangkatan.

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015