Jakarta (ANTARA News) - Petani kakao di Indonesia perlu meningkatkan produksi karena kebutuhan kakao yang semakin mendesak, demikian disampaikan Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian Panggah Susanto.

"Sebagai penghasil kakao nomor tiga dunia, Indonesia perlu meningkatkan produktivitasnya. Karena kebutuhannya semakin mendesak," kata Panggah Susanto di Jakarta, Selasa.

Panggah mengatakan, kebutuhan biji kakao untuk industri pengolahan mencapai 700 ribu ton/tahun, sementara pasokan dari dalam negeri baru sekitar 400-500 ribu ton/tahun.

"Jadi, bagaimana produktivitas petani bisa ditingkatkan itu dengan memberikan pembinaan yang benar, bisa memproduksi empat kali lipat lebih besar. Ini ada teknologinya," ujar Panggah.

Sehingga, lanjut Panggah, apabila produksinya saat ini 500 ton/hektar, dapat ditingkatkan menjadi 2 juta ton/ hektar, yang akan mampu memenuhi kebutuhan kakao di dalam negeri.

Dengan demikian, tambahnya, kegiatan hilirisasi industri dapat berjalan dengan baik dan biji kakao yang dihasilkan menjadi memiliki nilai tambah.

"Persoalan ini (perkebunan) sebetulnya mengikuti hilirisasi industri. Iya, akan ada koordinasi dengan Kementerian Pertanian dan Kemenperin akan membantu agar kegiatan 'on farm' nya bisa diteruskan," ujar Panggah.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015