Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi meminta pelaksanaan Piala Kemerdekaan yang digagas Tim Transisi tidak asal-asalan dan diharapkan ada terobosan dibandingkan turnamen sepak bola yang lain.

"Kami juga tidak ingin "kick off" Piala Kemerdekaan tidak asal-asalan. Harus ada yang beda," kata Menpora Imam Nahrawi di Kantor Kemenpora, Jakarta, Jumat.

Sesuai dengan rencana, turnamen Piala Kemerdekaan yang digagas oleh Tim Transisi akan digulirkan 1 Agustus. Turnamen yang diikuti oleh tim Divisi Utama akan dilaksanakan secara serentak di empat kota.

Ada 24 tim yang akan bersaing menjadi yang terbaik. Tim tersebut terbagi atas empat grup. Grup A akan dipertandingkan di Medan Sumatera Utara, Grup B di Serang Banten, Grup C di Solo Jawa Tengah dan Grup D di Madiun Jawa Timur.

Terkait dengan terobosan baru, orang nomor di Kemenpora itu berharap bisa menjadi tonggak dalam perkembangan sepak bola Indonesia. Salah satu terobosan yang diharapkan adalah stadion harus steril dari barang-barang yang dilarang.

"Misalnya ada loker penitipan tas. Tapi yang jaga harus orang yang bener. Begitu juga dengan tiket masuk ke stadion. Harus disesuaikan dengan nomor kursi," kata politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa itu.

Imam Nahrawi menegaskan, pihak panitia penyelenggara Piala Kemerdekaan juga harus bisa memastikan bahkan turnamen dengan hadiah utama Rp500 juta itu penuh dengan inovasi dan harus mampu menghindarkan tawuran antar suporter.

Untuk masalah verifikasi tim, Menpora berharap tidak seketat kompetisi karena Piala Kemerdekaan adalah sebuah turnamen. Hanya saja proses verifikasi tetap harus dilakukan termasuk pelaksana pertandingan atau EO.

Sementara itu, anggota Tim Transisi Tommy Kurniawan mengatakan permintaan dari Menpora Imam Nahrawi masih akan dipelajari karena hal ini demi peningkatan sistem persepakbolaan nasional.

"Semuanya masih dipelajari. Kemungkinan besar saran dari Menpora baru akan diaplikasikan pada turnamen selanjutnya. Untuk tiket akan menggunakan sistem gelang dan tiap pertandingan beda warna," katanya.

Khusus untuk harga tiket, kata Tommy, kemungkinan besar akan seragam yaitu Rp20 ribu. Bahkan desain tiket dengan perhitungan pajak saat ini sudah dihitung. 

Pewarta: Bayu K
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015