Bandar Lampung (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Ignatius Jonan meresmikan peningkatan kapasitas terminal batubara PT Bukit Asam (Persero) di Pelabuhan Tarahan, Bandar Lampung, sehingga dapat menaikkan kemampuan sandar kapal hingga 210 ribu DWT (tonase bobot mati) serta efisiensi biaya transportasi.

"Saya berharap kedepannya pelabuhan ini bisa disandar kapal hingga 240 ribu DWT sehingga merupakan pelabuhan terbesar di Indonesia yang mampu disandar dengan kapasitas sebesar itu," kata Menhub Jonan kepada pers usai meresmikan pelabuhan itu di Bandar Lampung, Rabu.

Dikatakan Jonan, pengembangan pelabuhan tersebut memang strategis dalam upaya meningkatkan kinerja dan efisiensi perusahaan.

PT Bukit Asam, kata Menteri, selama ini juga sudah menjalin kerjasama dengan PT Kereta Api Indonesia sebagai sarana transportasi ke daerah lain.

"Tidak ada mineral batu bara yang tak diangkut dengan kereta api mengingat kapasitas jalan raya yang ada tidak memungkinkan. Kalaupun mau melalui jalan darat maka harus lebih besar lima kali dari yang saat ini tersedia," kata Jonan.

Kelancaran distribusi batu bara, katanya, juga penting untuk kebutuhan pembangkit listrik di indonesia agar pasokan listrik nasional bisa aman.

"Kalau tidak ada listrik maka tak ada peradaban. Peradaban bisa maju kalau ada listrik," kata Menteri.

Direktur Utama PT Bukit Asam Milawarma mengatakan sebelumnya pelabuhan tersebut hanya dilayani satu dermaga dengan kapasitas sandar 80.000 DWT dan satu buah tongkang dengan kapasitas 10.000 DWT.

Dikatakan, dengan peresmian ini maka Pelabuhan Tarahan memiliki tiga dermaga, termasuk dermaga baru dengan kapasitas 210.000 DWT yang dapat beroperasi secara bersamaan.

"Dengan pengembangan pelabuhan ini maka stock pile batu bara bisa mencapai satu juta ton," katanya.

Selain peningkatan kapasitas pelabuhan, tambahnya, juga dilakukan penambahan fasilitas alat muat ke kapal mencapai 6.000 ton per jam, sehingga kapal berukuran 210.000 DWT dapat terisi penuh selama kurang dari tiga hari.

"Peningkatan kapasitas pelabuhan ini memakan investasi hingga Rp2 triliun," katanya.

Sekretaris Perusahaan PT Bukit Asam Joko Pramono mengatakan pelabuhan juga memiliki fasilitas pembongkaran batubara dari gerbong kereta api (RCD) sebanyak dua unit dengan kapasitas bongkar dua gerbong sehingga mempercepat proses pembongkaran.

Dengan beroperasinya dua RCD itu maka pelabuhan itu dapat melayani pembongkaran batu bara untuk empat rangkaian kereta api pengangkut sekaligus.

Batubara dari lokasi tambang Tanjung Enin, Sumatera Selatan, diangkut ke Pelabuhan Tarahan dengan kereta api sepanjang 60 gerbang untuk setiap rangkaian dan masing-masing gerbong memuat 50 ton batubara.

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015