Jakarta (ANTARA News) - Produsen ban asal Prancis, Michelin, menilai optimistis perkembangan industri otomotif di Indonesia dengan melakukan investasi di bidang pengolahan karet alam dan karet sintetis.

Kendati sudah berinvestasi di dua bidang pengadaan dan pengolahan karet namun Michelin Indonesia belum berencana untuk memproduksi langsung ban dengan teknologi Michelin di Indonesia.

"Tidak menutup kemungkinan di beberapa tahun ke depan bisa (produksi di Indonesia) tapi kami belum tahu kapan. Yang bisa kami konfirmasikan adalah kami sudah berinvestasi di bidang pengolahan," kata  Fiona Mambu Country Head Communication Brands PT Michelin Indonesia di Sentul, Jawa Barat, Selasa.

Menurut Fiona, Michelin sudah melakukan investasi di Indonesia sejak 2013 pada sektor pengolahan karet alam. Pada Mei 2015 Michelin juga menggandeng PT Chandra Asri Petrochemical Tbk untuk mengolah karet sintetis.

"Jika bicara pasar Indonesia memang menjanjikan, untuk itu Michelin menggandeng perusahaan lain untuk investasi pengolahan karet sintetis," katanya.

Michelin memilih kerja sama di bidang bahan baku karena ingin menggabungkan karet produksi Indonesia dengan teknologi yang dimiliki Michelin.

"Kami ingin ke depannya ban itu memiliki kombinasi teknologi yang ada di sini dengan teknologi Michelin. Jika itu digabungkan akan menjadi sesuatu yang luar biasa," imbuh Fiona.

Selain itu, investasi ini juga membuat pihak Michelin dan perusahaan terkait bisa bisa menyerap tenaga kerja, menyerap hasil petani karet Indonesia dan menggunakan hasil karet Indonesia untuk produknya.

"Untuk itu kami ingin membantu penyerapan karet karena secara global Michelin sudah menyerap 30 persen produk karet Indonesia," katanya.

Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015