Bandung (ANTARA News) - Jalur alternatif Baleendah - Majalaya - Cicalengka Kabupaten Bandung bagian Selatan dalam beberapa hari ini terganggu genangan banjir air bah terutama pada saat hujan deras di kawasan itu, demikian dilaporkan Senin. Seperti di jalur Cicalengka - Majalaya sejauh 15 kilometer pada saat hujan deras selalu terganang air bah yang meluap ke tengah jalan yakni di dekat persimpangan Jalan Cijapati, Cikasungka, Kampung Cijagra Kecamatan Paseh serta di beberapa titik lainnya. "Hampir setiap hari air dari selokan meluap ke jalan raya ini, sepeda motor bebek praktis tidak bisa lewat", kata Mardi penduduk Cikasungka Kecamatan Cikancung Kabupaten Bandung. Rata-rata genangan banjir itu berketinggian antara 25 centimeter hingga 30 meter dengan panjang jalan yang terendam antara 50-100 meter. Genangan banjir itu akibat saluran air yang tidak lancar atau gorong-gorong yang macet sehingga air meluber ke jalan raya dan mengakibatkan jalan raya mudah rusak, bolongbolong akibat tergerus air. Akibatnya para pengendara sepeda motor atau kendaraan jenis sedan terpaksa harus menghindari genangan banjir itu karena tidak bisa mereka lintasi. Namun bagi sebagian warga, genangan banjir di jalur Majalaya - Cicalengka itu dimanfaatkan untuk mengumpulkan uang recehan Rp100-an dan Rp500 bahkan lebih dengan "menjual jasa` sebagai penunjuk jalan atau mendorong kendaraan yang mogok di tengah genangan banjir. Hal serupa juga di jalur Baleendah - Majalaya dimana setiap turun hujan cukup deras selalu terjadi air bah di kawasan Jelekong, Cangkring Desa Warga Mekar Kecamatan Baleendah serta di sekitar Desa Ciheulang Kecamatan Ciparay. Lberan air juga dibarengi dengan lumpur pekat yang masuk ke jalan raya sehingga jalan tersebut menjadi licin dan berbahaya bagi para pengendara sepeda motor. Sementara itu hujan deras di kawasan hulu Sungai Citarum itu mengakibatkan banjir di beberapa tempat di Kecamatan Dayeuhkolot dan Baleendah, Kabupaten Bandung.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006