Makassar (ANTARA News) - Rombongan Komisi VIII DPR RI mengunjungi lokasi bakal pendirian Institut Agama Islam Negeri (IAIN) di Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat.

"Yang sekarang sudah ada adalah embrio Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Mardhiyah Majene Jurusan Perbandingan Agama Islam. Dari ibu kota Provinsi Sulawesi Barat (Mamuju) ditempuh perjalanan darat melalui hutan kurang lebih tiga jam," kata anggota Komisi VIII DPR RI Kuswiyanto ketika dihubungi dari Makassar, Selasa.

Kedatangan Komisi VIII disambut Wakil Bupati Majene H Fahmi Madiara dan jajaran Pemda Kabupaten Majene. Komisi VIII didampingi DR Muh Zain sebagai Kasubdid Akademik Diktis Kemenag yang asli putra Sulbar.

Rombongan Komisi VIII dipimpin Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Dr Deding Ishak SH MH. Rombongan lainnya adalah Ledia Hanifa Amalia S,Si, MPsi dan Fikri Faqih dari Fraksi FKS, Drs Samsu Niang MPd, Itet Tridjajati Sumanjanto dari Fraksi PDI Perjuangan.

Kemudian Endang Maria Astuti, Ruskati Ali Baal dari Fraksi Gerindra, Kuswiyanto dan Desy Ratnasari dari Fraksi PAN, selain itu Maman Imanul Haq dari Fraksi PKB dan KH Choirul Muna dari Partai Nasdem.

Kuswiyanto mengatakan luas tanah yang sudah dibebaskan Pemda Kabupaten Majene sebanyak 11 hektare sedangkan Komisi VIII berharap bisa sampai 50 hektare.

"Persoalan pendirian IAIN menunggu regulasi Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Pendidikan Tinggi Keagamaan yang draf-nya sedang dipersiapkan dan dalam koordinasi Deputi Pendidikan Keagamaan Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Ibu Puan Maharani, karena selama ini belum ada payung hukum terkait pendirian langsung menjadi IAIN," katanya.

Sementara sekolah tinggi yang ada STAI Al Mardiyah Majene, ujar pengurus DPW PAN Jawa Timur tersebut, belum memenuhi syarat terkait persyaratan formal, SDM dan jumlah mahasiswa hanya 400 orang.

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015