Gunung Kidul (ANTARA News) - Minat masyarakat Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, untuk bertransmigrasi cukup tinggi karena program itu menjanjikan kehidupan yang lebih baik.

Kepala Seksi Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Bidang Transmigrasi Dinsosnakertran Gunung Kidul Emi Purwaningsih di Gunung Kidul, Jumat, mengatakan, ada 25 keluarga yang mendaftarkan mengikuti program transmigrasi.

"Padahal Gunung Kidul hanya mendapatkan kuota 15 KK. Sebenarnya mengajukan 30 KK tetapi hanya 15 yang diberikan," kata Emi.

Ia mengatakan pada 2015, 15 KK akan diberangkatkan menempati UPT Tanjung Buka, Bolongan, Kalimantan Utara sebanyak 10 KK, sedangkan lima KK lainya akan ditempatkan di Simpang tiga, SP III, Kecamatan Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komeriing Hilirl Sumatera Selatan.

"Kuotanya meningkat dari 2014 lalu. Kuota yang disediakan memang pemberian kuota tergantung luas lahan," katanya.

Dinsosnakertrans memberikan pembekalan kepada calon transmigran sebelum berangkat ke lokasi. Pembekalan seperti managemen produksi pertanian untuk tanaman pangan, serta diajarkan cara mengoperasikan alat pertanian modern. Sementara itu, ibu-ibu dilatih keterampilan untuk mendirikan home industri.

"Calon transmigran akan dibekali bibit padi, sayur mayur, alat pertanian sederhana, seperti sabit dan alat pertukangan," kata dia.

Kepala Dinsosnakertrans Gunung Kidul Dwi Warna Widi Nugroho mengajak masyarakat untuk transmigrasi. Dalam setahun sosialisasi dilakukan 10 kali.

Ia menambahkan bahwa program transmigrasi memiliki multi manfaat. Program tersebut mampu menerobos isolasi diberbagai daerah, mempercepat pertumbuhan ekonomi dan memberikan lapangan pekerjaan.

"Wilayah pinggiran yang kami sasar untuk sosialisasi, seperti Sampang (Gedangsari), Pilangrejo (Nglipar), Karangasem dan Sidorejo (Ponjong), Giri Wungu (Panggang), Giri Panggung (Tepus)," kata Dwi Warna.

Pewarta: Sutarmi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015