Jakarta (ANTARA News) - Kampanye antikorupsi oleh Jaksa Agung Abdul Rahman Saleh dan jajarannya di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, Jumat pagidapat sambutan hangat. "Saya siap melaporkan korupsi, asal keamanan pelapor terjamin," kata seorang pengemudi Taxi Putra , Harsim usai "dicegat" dan menerima stiker dan brosur buron koruptor dari Jaksa Agung. Menyambut Hari Antikorupsi Sedunia yang diperingati setiap 9 Desember, Jaksa Agung menggelar kampanye dan sejumlah kegiatan anti korupsi. Kampanye antikorupsi itu dipimpin Jaksa Agung yang didampingi Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (JAM Pidsus) Hendarman Supandji, JAM Intel Muchtar Arifin, JAM Bin Harpileny Soebiantoro, JAM Datun Alex Sato Bya, Plh JAM Pidum Abdul Hakim Ritonga dan Plh JAM Was Togar Hoetabarat. Aksi di Bundaran HI itu dimulai pukul 09.30 WIB dan Jaksa Agung beserta jajarannya dan tim ahli Kejaksaan berikut sekitar 200 pelajar dari SMU 6 dan SMU 70 membagikan tiga jenis stiker anti korupsi, selebaran berisi nama dan foto sejumlah buron koruptor juga aksi dua badut membawa papan poster anti korupsi. Masing-masing stiker itu bertuliskan "`Korupsi? Nggak usah la yaw!"; "No Corruption for Better Living" dan "Hidup Tanpa Korupsi Tidak Akan Merugi di Akhirat Nanti" seperti yang juga tertera di poster, spanduk dan kaus yang digunakan peserta kampanye anti korupsi itu. Sedangkan selebaran yang dibagikan berisi nama dan foto koruptor buron yaitu Eko Edi Putranto, Sherni Konjogian, Tony Suherman, Darmoko K. Lawi, Sudjiono Timan, Lesmana Basuki, Andrian Kiki Aryawan, Hari Ttalata, Tabrani Ismail, Samadikun Hartono, Nader Taher san Bambang Sutrisno. Dalam selebaran itu juga tertera nomor telepon hotline 021-725 0156, 0813 3136 999, 0815 8800 811 dan alamat e-mail adc_ardhani@hotmail.com sebagai wadah pelaporan keberadaan koruptor. (*)

Copyright © ANTARA 2006