Kupang (ANTARA News) - Manajemen PT Fery Indonesia Cabang Kupang, Nusa Tenggara Timur masih menutup semua layanan angkutan penyeberangan antardaerah setempat hingga Minggu, 22 Februari 2015, karena cuaca buruk.

"Manajemen memutuskan menutup semua pelayaran untuk lintasan perairan NTT tanggal 22 Februari 2015 karena cuaca buruk dan gelombang tinggi perairan Selat Rote, Selat Sawu, Laut Timor dan wilayah sekitarnya menjadi tinggi," kata General Manager PT Fery Indonesia (Persero) Cabang Kupang, Arnol Yansen melalui pesan singkatnya di Kupang, Sabtu, malam.

Manajemen ASDP akan mempertimbangkan kembali untuk membuka kembali pada Senin tanggal 23 Februari 2015, jika cuaca kembali bersahabat dan layak untuk dilayari berdasarkan rekomendasi BMKG setempat.

Keputusan ini, katanya, diambil sehari setelah memantau perkembangan cuaca, angin kencang dan fenomena siklon di wilayah itu.

"Cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang sejak Kamis (19/2) malam hingga Jumat pagi berakhir dengan berawan bahkan di sejumlah titik terjadi hujan ringan hingga sedang," katanya.

Fenomena itu bisa saja berdampak pada tinggi gelombang di sekitar Selat Rote, Sawu dan Laut Timor mencapai empat meter, dan tidak layak untuk dilayari," katanya.

Kondisi ini diperkuat dengan peringatan dini dari BMKG setempat bagi setiap orang atau kelompok terutama yang beraktivitas di laut untuk berwaspada. Karena itu pula harus dilakukan penutupan pelayaran hingga cuaca membaik.

Sebelumnya Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kupang mendeteksi ada siklon tropis LAM di Teluk Carpentaria sebelah barat daya Merauke dapat menganggu sistem pelayaran di NTT.

"Untuk kondisi terakhir terpantau di data kami serta tergolong kategori tekanan rendah terjadi di Merauke dan hal ini perlu diwaspadai," kata Humas BMKG Stasiun Meteorologi Saiful Hadi.

Ia menjelaskan walaupun Siklon tropis LAM tersebut bergerak dengan kecepatan 110 km/jam ke arah barat dan menjauh dari wilayah Indonesia, namun perlyu diwaspadai siklon ini, karena melihat cuaca yang masih berubah-ubah.

"Kami belum bisa memprediksi arah dari Siklon tersebut, jadi berharap waaspada saja dengan situasi ini, dan kami akan terus lakukan pemantauan," tuturnya.

Ia menambahkan posisi dari siklon tropis tersebut berada di 11.2L5, 137.2BT (sekitar 465 km sebelah barat daya Merauke) dengan arah gerak berada di barat barat laut dan kecepatan 8 knots (15/jam).

Sedangkan dalam waktu 24 jam diperkirakan akan menguat dengan posisi 11.4LS, 136. 2BT yang berada di 560 km sebelah barat daya Merauke.

Saiful mengatakan, iklim tropis LAM dapat mempengaruhi cuaca di perairan NTT seperti hujan ringan dan gelombang laut dengan ketinggian tiga sampai empat meter.

Oleh karena itu pihaknya akan memantau lebih insentif terhadap Siklon LAM agar bisa segera menyampaikan perkembangannya kepada masyarakat.

"Kemungkinan besar siklon tersebut mengarah ke perairan Australia, namun kita perlu waspadai karena cuaca belum bisa diprediksi," tambahnya.

Pewarta: Hironimus Bifel
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015