Doha (ANTARA News) - Tim layar Indonesia yang dipimpin manajer Gurhadi Kartasasmita melancarkan protes kepada panitia, Rabu, karena peselancar Indonesia Oka Sulaksana dikenai penalti di nomor mistral heavy Asian Games 2006 Doha. Pemberitahuan tersebut justru diterima sehari setelah lomba usai, yaitu saat Oka akan mengikuti race ketiga dan empat di pertandingan yang berlangsung di Doha Sailing Club itu. Oka dinilai telah melakukan kesalahan mencuri start pada race pertama sehingga posisi atlet yang bernama lengkap I Gusti Made Oka Sulaksana itu melorot ke peringkat lima setelah pada race kedua menduduki peringkat kedua di bawah atlet Cina Xinhao. Oka dan Gurhadi tampak kaget ketika menerima selembar hasil pertandingan untuk race pertama yang memperlihatkan bahwa Oka telah melakukan kesalahan sehingga dianggap sama sekali tidak melakukan start. Akibatnya, Oka harus menerima kenyataan berada di peringkat terakhir dari tujuh peserta pada race pertama tersebut. Karena tidak ada pemberitahun sebelumnya dari panitia, Gurhadi pun kemudian bergegas menuju meja panitia untuk menyampaikan protes secara resmi. "Seharusnya kalau memang ada penalti, harusnya disampaikan beberapa saat usai pertandingan. Tapi kenapa pemberitahuan penalti justru disampaikan hanya beberapa saat menjelang pertandingan," ujar Gurhadi yang akrab disapa Aguy itu. Ketika ditanya apakah protes itu bisa diterima karena kejadiannya sehari sebelumnya, Gurhadi menegaskan bahwa ia tetap akan berusaha karena panitia juga terlambat untuk memberitahu kalau Oka dikenai penalti. "Mudah-mudah masih bisa, saya akan tetap berusaha dengan mengajukan protes,"kata Gurhadi yang tampak serius mengisi kertas formulir khusus untuk pengajuan protes. Tim Indonesia yang juga diperkuat oleh I Gede Subagiasa yang turun di nomor mistral light itu juga mendapat masalah karena adanya protes dari peserta lain sehubungan dengan kedua sisi papan luncur Oka yang licin karena telah diamplas. Seorang panitia lomba kemudian menyampaikan bahwa ada protes dari peserta lain dan meminta Oka untuk mengembalikan papan luncur ke kondisi sebelumnya. "Sisi papan luncur ini aslinya agar kasar, tapi kemudian diamplas agar licin," kata I Gede Subagiasa yang membantu Oka mengasarkan kembali papan luncur tersebut dengan cara memolesi dengan lem dan kemudian menaburi semacam pasir halus. Perlombaan untuk race ketiga yang akan diikuti Oka dan Subagiasa sampai saat ini masih belum dimulai karena hembusan angin tidak memadai. Indonesia hanya menurunkan dua atlet di cabang layar, yaitu Oka Sulaksana di nomor mistral heavy dan I Gede Subagiasa (mistral light). Sementara itu posisi I Gede Subagiasa masih tetap berada di peringkat keempat setelah Chang King Yin (Hongkong), Zheng Xiaohong (Cina) dan Arun Homraruen dari Thailand. Sampai saat ini, masih belum diperoleh informasi mengenai tanggapan panitia atas protes yang disampaikan tim Indonesia.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006