Klaten, (ANTARANews) - Menperin Saleh Husin mengajak masyarakat untuk membeli mebel nasional hasil produksi para perajin di dalam negeri yang kualitasnya tidak kalah dengan buatan asing.

"Kita sekarang beli mebnas aja, mebel nasional," ujarnya di sela-sela kunjungan ke bengkel kerja produsen mebel kayu dan rotan PT Wisanka, di Klaten, Jawa Tengah.

Ia mengatakan desain dan kualitas mebel yang dibuat di dalam negeri tidak kalah dengan buatan asing yang mulai banyak masuk ke dalam negeri melalui retail modern.

"Industri mebel merupakan salah satu industri prioritas untuk dikembangkan karena bahan bakunya banyak tersedia di dalam negeri," kata Saleh yang juga menjajal kekuatan kursi kayu semijadi yang dibuat di bengkel tersebut.

Oleh karena itu Kemenperin, lanjut dia, akan memberi dukungan penuh pada pengembangan industri mebel, terutama terkait pengembangan desain agar bisa memenuhi selera pasar yang beragam baik di dalam negeri maupun ekspor.

"Industri mebel harus lebih banyak mengembangkan desain-desain baru dan mematenkannya agar ide dan desainnya tidak dicuri," ujar Saleh.

Ia kagum dan bangga dengan industri mebel seperti PT Wisanka yang melibatkan para desainer mebel muda untuk membuat desain-desain baru dan melibatkan para perajin kecil untuk memproduksi mebel.

Salah satu Desainer Wisanka, Joshua Simandjuntak mengatakan sejak setahun terakhir pihaknya telah mengembangkan desain mebel untuk memenuhi pasar dalam negeri dan ekspor.

"Kami tidak lagi menjadi penonton. Dari OEM (original equipment manufacturing) atau tukang jahit, menjadi ODM (original design manufacturing), sehingga ketika ketemu buyers (para pembeli asing) kami tidak lagi sekedar negosiasi harga, karena desainnya hanya ada di sini," katanya.

Setiap bulan, lanjut dia, pihaknya memproduksi sekitar 20 desain mebel baru. Menurut Presdir PT Wisanka JB Susanto SB, selain memproduksi mebel untuk pasar dalam negeri dengan merek Piguno, pihaknya juga ekspor mebel ke sekitar 100 negara sebanyak 30 kontainer per bulan.

Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015