Jakarta (ANTARA News) - Fungsionaris Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Almuzzammil Yusuf, meminta kepada pihak Universitas Indonesia (UI) melakukan klarifikasi perihal penyewaan gedung di Kampus UI Depok oleh PKS untuk kegiatan partai. "Saya kira, pihak UI juga perlu melakukan klarifikasi terhadap masalah tersebut," katanya, di Jakarta, Selasa, menanggapi pembakaran bendera PKS oleh sekelompok mahasiswa yang menolak adanya kegiatan politik di Kampus UI pada Sabtu (2/12). Akhir pekan lalu itu, wanita PKS mengadakan lokakarya internal di Gedung Pusat Studi Jepang Kampus UI Depok. Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Komite Mahasiswa UI (KM-UI) pada Senin (4/12) melakukan protes keras terhadap kegiatan tersebut, dan membakar bendera PKS. Almuzzammil mengatakan, acara PKS di UI itu adalah acara internal wanita PKS yang menyewa Gedung Pusat Studi Jepang di UI. "Yang menyewa gedung di UI untuk berbagai kegiatan itu banyak juga dari pihak-pihak luar, seperti di balairung juga ada pentas musik," kata Wakil Ketua Komisi III DPR RI tersebut. Selain itu, menurut dia, di kampus UI sekarang juga ada toko swalayan dan biro perjalanan, karena status UI sudah menjadi Badan Hukum Milik Negara (BHMN) sehingga organisasi massa (ormas), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), atau partai mana pun juga bisa menyewanya. Lagi pula, ia menilai, acara tersebut untuk internal PKS, dan tidak ada spanduk yang ditujukan ke mahasiswa UI. "Sikap emosi mahasiswa yang alergi politik justru bertentangan dengan semangat keterbukaan, dialog, demokrasi dan reformasi. Tapi, saya berharap simpatisan PKS tidak usah menanggapinya secara emosional," demikian Almuzzammil, yang alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UI. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006