Doha (ANTARA News) - Ketiga pecatur Indonesia, yaitu Utut Adianto, Susanto Megaranto dan Irena Kharisma Sukandar mencetak kemenangan mudah pada babak pertama catur cepat (rapid chess) Asian Games 2006 Doha yang berlangsung di komplek olahraga Khalifa, Sabtu. Utut, unggulan kedelapan yang memegang bidak putih, tidak menemui kesulitan untuk mengalahkan Bahjat Thaer El Rimawi dari Yordania, disusul juniornya Susanto Megaranto (unggulan 16) yang mengalahkan Surbir Lama dari Nepal. Sementara Irena Kharisma Sukandar, pecatur berusia 14 tahun yang unggulan kesembilan, juga mengalahkan Shadia Jaradat dari Palestina. Dengan kemenangan di pertandingan yang menggunakan sistem Swiss sembilan babak itu tersebut, ketiga pecatur Indonesia itu masing-masing mengumpulkan nilai satu. Di babak kedua yang akan berlangsung pukul 15.00 waktu setempat (pukul 17.00 WIB), Utut akan berhadapan dengan pecatur tuan rumah Qatar Mohammed Al Sayed yang sebelumnya menaklukkan Rodolfo Abelgas dari Makao. Namun Susanto dibabak kedua akan mendapat ujian berat karena ia harus berhadapan dengan unggulan kelima Wang Yue dari Cina yang sebelum mengalahkan Jwan Bakr dari Siria. Irene juga akan mendapat lawan berat yaitu unggulan keempat dari Mongolia Munguntuul Bathuyag. Kepala Bidang Pembinaan PB Percasi Eka Putra Wirya yang ditemui sebelum pertandingan mengakui bahwa para pecatur Indonesia memang relatif berhadapan dengan lawan mudah di babak awal. "Biasanya, partai yang sangat menentukan terjadi pada tiga babak terakhir. Ibarat lari marathon, para pecatur akan melakukan sprint untuk mengejar kemenangan," katanya. Di bagian catur cepat putra, Eka mengakui bahwa Utut memang sangat diharapkan untuk meraih gelar juara dan salah satu lawan terberatnya berasal dari Uzbekistan, yaitu Rustam Kasimdzhanov yang pernah tampil sebagai juara dunia 2004. Utut saat ini berada dalam persiapan matang dan saya berharap dengan pengalaman yang dimilikinya, ia mampu mengatasi lawan-lawan yang sebenarnya generasi dibawahnya," kata Eka. Sementara mengenai Susanto Megaranto, Eka mengakui bahwa pecatur tersebut tidak diberi beban target, tapi setidaknya ia bias menjadi pengganjal untuk memuluskan peluang Utut. Mengenai peluang pecatur remaja Irene, Eka juga menyatakan bahwa bisa mencapai peringkat kelima sudah bagus bagi pecatur kelahiran 7 April 1992 itu. Cabang catur cepat setiap hari memainkan tiga babak dan akan berakhir pada 4 Desember mendatang sebelum dilanjutkan dengan nomor beregu.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006