Semarang (ANTARA News) - Sekira 200 orang warga Desa Kaliaman, Kecamatan Kembang, Jepara, Jateng, mengepung area Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjung Jati B menyusul tertembaknya rekan mereka Sunarto (35), Jumat dinihari. Menurut Kepala Sub Bagian Media Massa Pemkab Jepara, Hadi Priyanto, penembakan terhadap Sunarto diduga terjadi karena yang bersangkutan melakukan pencurian di area PLTU Tanjung Jati B. Emosi warga itu muncul setelah mereka menemukan Sunarto, warga RT 01/RW V, dalam keadaan tidak bernyawa di Sungai Balaikambang, perbatasan Desa Kaliaman dengan Desa Bondo, tidak jauh dari lokasi PLTU. Saat ditemukan, Sunarto mengalami luka tembak di bagian paha kiri. Warga, katanya, menduga kematian Sunarto akibat tembakan yang dilakukan petugas keamanan PLTU Tanjung Jati B. Ratusan warga Desa Kaliaman yang keberatan atas tindakan petugas keamanan PLTU Tanjung Jati B itu Jumat pagi mendatangi PLTU Tanjung Jati B dan merusak sejumlah sarana termasuk pos keamanan. Menurut Hadi, sampai Jumat siang lebih dari 100 petugas kepolisian Jepara diturunkan untuk mengendalikan massa. "Pemkab akan melakukan koordinasi dengan berbagai pihak termasuk dengan PLTU, agar insiden tersebut tidak semakin meluas," katanya. Terkait insiden itu, Bupati Jepara Hendro Martojo meminta massa yang sampai Jumat siang masih berada di sekitar PLTU Tanjung Jati B tidak melakukan tindakan anarkis dan menyerahkan masalah tersebut kepada penegak hukum. "Pak Bupati meminta warga sekitar bisa mengendalikan diri, biarlah proses hukum yang mengatasi masalah itu," kata Hadi Priyanto.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006